Berita

KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN UNTUK TINGKATKAN DAYA SAING BANGSA

Daya saing bangsa khususnya daya saing sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang penting bagi sebuah negara di era globalisasi. Pembentukan daya saing SDM tersebut bisa melalui pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi. Guna menciptakan hal tersebut setidaknya ada dua hal yang harus ditanamkan di dunia pendidikan Indonesia yakni kreatifitas dan kemandirian.

Daya saing bangsa khususnya daya saing sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang penting bagi sebuah negara di era globalisasi. Pembentukan daya saing SDM tersebut bisa melalui pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi. Guna menciptakan hal tersebut setidaknya ada dua hal yang harus ditanamkan di dunia pendidikan Indonesia yakni kreatifitas dan kemandirian. Pendidikan yang memuat aspek menumbuhkan kreatifitas akan menciptakan siswa yang berpikir out of box serta bisa memecahkan masalah sedangkan aspek kemandirian akan membuat para siswa tidak selalu bergantung pada orang lain dan mampu berdiri sendiri.

Demikian diungkapkan oleh Rama Rizana, juara II Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Award 2010 tingkat Jateng DIY yang berlangsung di Yogyakarta pada 27 Juni 2010 kemarin, saat diwawancarai di kampus terpadu UMY, Selasa (29/6)

Menurut Rama yang notabene adalah mahasiswa Tehnik Sipil UMY angkatan 2008 ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan kreatifitas dan kemandirian tersebut. Pertama, Sistem pendidikan di Indonesia sebaiknya lebih diarahkan sejak dini agar para siswa memiliki kompetensi yang bagus dan dapat bersaing, terkhusus untuk menghadapi era globalisasi. “Harusnya sejak bangku sekolah dasar, siswa-siswa diarahkan untuk belajar dan berkarya sesuai dengan bakat mereka masing-masing. Tidak seperti dengan negara kita yang memiliki sistem pendidikan yang mengharuskan siswa-siswa untuk menguasai belasan pelajaran dan ini diterapkan sampai jenjang sekolah menengah,”urainya.

Sedangkan untuk mencapai kemandirian baiknya ada kurikulum kewirausahaan atau pelajaran kemandirian lainnya semenjak sekolah dasar. Karena hal tersebut berguna untuk melatih dan membiasakan generasi muda untuk berwirausaha dan mandiri sejak dini. Hal ini menjadi sangat penting mengingat dan melihat data jumlah pengangguran di negeri ini cukup banyak, dikarenakan jumlah lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan permintaan pekerjaan yang ada. “Ini juga bisa diterapkan sebagai solusi pemecahan masalah-masalah yang ada di negeri ini yang berakar salah satunya dari masalah kemiskinan tersebut,”ungkapnya.

Di samping perbaikan dari sistem pendidikan, akan semakin baik jika disertai dengan kesadaran para pelajar khususnya mahasiswa bahwa mereka memiliki peran yang penting untuk membangun dan memajukan bangsa ini di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Jika 20 tahun lalu menjadi sarjana merupakan nilai plus, maka sekarang menjadi sarjana adalah hal yang sudah sangat biasa. “Oleh karena itu mahasiswa harus lebih sadar bahwa mereka harus lebih dari sekedar sarjana dengan memiliki berbagai kompetensi yang berbeda,”tandasnya.