Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) menjadi salah satu dari 5 divisi yang dipertandingkan pada gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018. KRPAI menggunakan robot yang memiliki lebar sebesar 31 cm dan meggunakan kaki untuk bergerak menuju objek yang dituju yaitu api. Pada KRI 2018, divisi KRPAI mengalami penurunan jumlah peserta dibandingkan dengan kontes robot sebelum – sebelumnya. Tercatat hanya ada 21 tim yang akan bertanding dari 24 kuota yang sudah disediakan untuk KRI tingkat nasional.
“Untuk divisi KRPAI di KRI 2018 ada 21 tim yang akan bertanding, mereka berasal dari seluruh regional yang ada di Indonesia. Jumlah ini lebih sedikit dari KRI edisi sebelumnya,” ujar Dr. Ewil Mozef.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Ewil Mozef yang menjadi ketua wasit dan penanggung jawab divisi KRPAI pada KRI 2018 menyampaikan saat acara technical meeting di ruang Amphiteater Gedung K.H Ibrahim pada Rabu (11/7). Penurunan jumlah peserta ini dikarenakan beberapa kontestan dari Regional 2 tidak memenuhi syarat untuk lolos di tingkat Nasional.
Peserta KRPAI yang bermain di KRI 2018 merupakan wakil dari ke-4 regional dari seluruh Indonesia. Tim yang bertanding adalah “Institut Teknologi Sepuluh November (tim robot ABINARA-1), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (EILERO), Politeknik Negeri Madiun (ASIRO), Politeknik Negeri Padang (MINANGKABAU), Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta (NEXTRON), STIKOM Dinamika Bangsa Jambi (MAKALAM 6.1), Universitas Ahmad Dahlan (AL-JAZARI), Universitas Brawijaya (BHATARA WIJAYA), Universitas Diponegoro (EWS ANDROMEDA), Universitas Gadjah Mada (UGM) (AL-FATIH), Universitas Hang Tuah (RI-HANG), Universitas Islam Sultan Agung (D’AVECENNA 2.8), Universitas Jember (CDAST), Universitas Kristen Satya Wacana (R2C-ALCEO), Universitas Lampung (SABURAI ZAM ZAM), Universitas Muhammadiyah Malang (DOME), Universitas Negeri Yogyakarta (GARENG PUNK), Universitas Sumatra Utara (SI-AFZAM), Universitas Tadulako (PEBETA03) dan Universitas Trunojoyo Madura (MARLENA),” jelasya.
Kemudian, Eril pun menambahkan bahwa pertandingan KRPAI 2018 akan dibagi menjadi dua lintasan dan masing – masing lintasan terdiri dari 3 wasit.
“KRPAI 2018 akan menggunakan 6 orang wasit yang nantinya akan kita bagi untuk 2 lintasan perlombaan,” tambahnya.
Wasit KRPAI 2018 terdiri dari Samuel Kristiana dari Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, Dawi Karomati dari Universitas Gadjah Mada, dan Faaris Mujaahid dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan memimimpin pertandingan di arena A. sedangkan untuk Arena B, tim wasit terdiri dari Muh. Yusvin M. dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Almira Budiyanto dari Universitas Islam Indonesia, dan Martanto dari Universitas Sanata Dharma. (ak)