Berita

KSR UMY Sukses Adakan LOKAPARMA #2

Korps Sukarelawan Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit IX Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengadakan LOKAPARMA #2 (Lomba Keterampilan Palang Merah Remaja) Tingkat Wira se-DIY. Perlombaan yang dilaksanakan di lingkungan kampus UMY tersebut resmi di buka oleh Ketua KSR PMI Unit IX, Agung Lesmana, Pembina Unit 9, Dr. H. Suryanto, Sp. Pk, dan Ketua LPKA (Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni) UMY, Sugito,S.IP.,M.Si pada hari Minggu (18/3) di Lapangan Bintang UMY.

Kompetisi yang bertajuk menyatukan keragaman dengan integritas kemanusiaan tersebut diadakan sebagai wadah melatih softskill dalam kesiapsiagaan untuk memberikan bantuan dan juga melatih wawasan mengenai kemanusiaan untuk para anggota muda KSR PMI yang berada di SMA (Sekolah Menengah Atas). “Kegiatan ini rencananya akan rutin kami adakan setiap dua tahun sekali, dan pada kali kedua ini ternyata kompetisi ini mampu menarik lebih banyak partisipan. Pada LOKAPARMA pertama, perlombaan ini diikuti oleh 13 tim dari 10 sekolah dan saat ini angka meningkat tinggi mencapai 33 tim dari 30 sekolah,” ungkap Agung saat memberikan sambutan pembuka.

Sugito berharap perlombaan ini dapat semakin meningkatkan integritas pesertanya. “Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi UMY untuk dapat memfasilitasi antusiasme peserta yang besar ini. Saya berharap perlombaan ini dapat memberikan wawasan mengenai pentingnya berbagi dan semangat kebersamaan,” ujarnya.

Kompetisi ini memperlombakan 3 kegiatan yaitu travelling dimana peserta melakukan perjalanan di sekitar lingkungan kampus dan akan diminta untuk menyelesaikan beberapa kegiatan yang telah disiapkan panitia. Selanjutnya adalah Pendidikan Remaja Sebaya berupa presentasi materi dari masing-masing kelompok dan yang terkahir adalah Cerdas Cermat.

Laksamana Gadyan Fauzik, salah seorang peserta yang berasal dari SMA Sang Timur menyebutkan bahwa timnya sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kompetisi ini. “Dari 3 kategori yang diperlombakan menurut kami yang paling sukar adalah Pendidikan Remaja Sebaya. Karena kita diminta untuk mempresentasikan materi terkait kegiatan kesukarelaan yang dilakukan dalam lingkungan sekolah,” ujarnya. (raditia)