Perkembangan metode perkuliahan dengan berbasis Webinar (Web dan Seminar) atau biasa disebut dengan kuliah jarak jauh mulai trend di Indonesia. Berbagai keuntungan akan didapatkan institusi pendidikan jika menggunakan metode Webinar, misalkan kemudahan akses secara global, memudahkan dosen untuk dapat melakukan kuliah jarak jauh, jika sewaktu-waktu dosen berhalangan untuk hadir di kelas perkuliahan. Hal tersebut diungkapkan oleh Adri Gautama, selaku Program Manager of Social Innovation Group – CISCO System Indonesia pada Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan CISCO pada Selasa (23/2) bertempat di Ruang Seminar Gedung Pascasarjana UMY lantai 4.
Penggunaan Webinar sudah cukup lama diimplementasikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, UGM (Universitas Gajah Mada) merupakan kampus pertama yang melakukan metode ini pada saat bencana merapi lalu sehingga memudahkan mahasiswa dan dosennya untuk melakukan perkuliahan jarak jauh. “Implementasi dari metode Webinar telah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia, kemudahan akses internet saat ini menjadi alasan beberapa perguruan tinggi memanfaatkan metode tersebut, ditambah lagi penggunaan Webinar selain dapat diakses melalui komputer atau laptop, dapat juga dilakukan dengan smartphone, dengan kapasitas internet 256 Kbps sudah dapat mengakses seminar atau perkuliahan melalui jarak jauh dengan memanfaatkan internet,” ungkapnya.
Selain bermanfaat bagi kalangan akademisi, Webinar juga dapat memberikan manfaat di dunia bisnis. “Webinar dapat membantu dunia kerja dan bisnis, salah satunya yaitu untuk presentasi program atau penawaran kepada klien, yang terpisah oleh jarak kota dan juga negara,” tambahnya.
Pemanfaatan Webinar tersebut turut didukung oleh pemerintah, sejauh ini akses internet bagi masyarakat telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah Indonesia, pemerintah telah menjanjikan seluruh daerah-daerah di Indonesia akan terkoneksi internet. “Dukungan pemerintah akan penyebaran akses internet di berbagai daerah di Indonesia telah menjadi bahan perhatian, pemerintah telah cukup peduli dengan pemanfaatan internet bagi masyarakat, salah satunya yaitu dengan menyediakan mobil dengan akses internet keliling di setiap Kecamatan di Indonesia,” tambah Adri.
Sementara itu, diungkapkan oleh Ir. Eko Prasetyo, M.Eng selaku dosen Program Studi Teknik Informatika UMY, UMY turut akan menggunakan metode Webinar dalam perkuliahan, dan rencana tersebut telah disetujui oleh Dikti (Dirjen Perguruan Tinggi) sebelumnya. “Untuk mendukung penggunaan metode Webinar dirasa sangat mendukung UMY dalam menjalankan internasionalisasi kampus, dengan adanya akses kuliah jarak jauh tersebut, UMY nantinya dapat mengundang pakar maupun dosen asing untuk mengisi seminar melalui metode perkuliahan jarak jauh, dan nantinya dapat diakses oleh mahasiswa UMY,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Eko, sejauh ini yang dilakukan untuk mewujudkan metode perkulihan berbasis Webinar tersebut yaitu dengan memperkenalkan e-learning kepada dosen-dosen. “Untuk langkah awal kami akan memperkenalkan metode pengajaran berbasis e-learning terlebih dahulu kepada para dosen, kemudian jika dirasa sudah cukup mampu menguasai e-learning pengembangan metode Webinar akan dijalankan,” tutupnya. (adam)