Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara. Upacara HUT RI ke-71 tahun yang diselenggarakan di lapangan Sei Bajo Kecamatan Sebatik Timur, pada Rabu (17/08) dimeriahkan oleh penampilan drama kolase dengan jumlah pemeran sebanyak 440 orang. Para pemeran drama kolase tersebut merupakan gabungan siswa-siswi SMAN 01 Sebatik, SMAN 01 Sebatik Tengah, SMK Nurul Iman, SMA Taruna dan MA YIIPS. Pembukaan drama kolosal tersebut diiringi oleh lagu Generasi Bakti Negeri yang merupakan mars dari komunitas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Menurut koordinator drama kolosal yang melibatkan 440 orang pemeran, Oscar mengatakan bahwa lirik lagu Generasi Bakti Negeri memuat ajakan untuk menyatukan para generasi muda. “Lirik lagu Generasi Bakti ini sangat bagus, karena di dalamnya memuat ajakan untuk menyatukan para generasi muda negeri ini. Hal inilah kemudian yang membuat kami memilih lagu tersebut sebagai backsound pembuka drama kolosal yang kami lakukan ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua panita pelaksana upacara HUT RI ke-71, komandan KODIM Rayon Sei Bajo Sebatik Timur yaitu Denny S, turut mengapresiasi suksesnya penampilan drama kolase yang dilakukan oleh siswa-siswi terbaik pulau Sebatik. “Sekalipun setiap kali geladi upacara dan drama selalu hujan, tetapi antusias para peserta sangat tinggi,” tuturnya saat diwawancara setelah upacara kemerdekaan RI yang ke-71 tahun di lapangan Sei Bajo, Rabu (17/08).
Mars Generasi Bakti Negeri (GBN) yang dijadikan lagu pembuka dalam drama kolase itu, bukan hanya menjadi pemicu semangat bagi anggota komunitas GBN sendiri, sebelum dan selama mengabdi pada masyarakat tetapi juga dirasakan oleh generasi muda di wilayah teras utara negeri tersebut. Dan wujud dari semangat yang dirasakan oleh para generasi muda itulah yang lantas menjadikan lagu Generasi Bakti Negeri sebagai backsound drama kolosal peringatan HUT RI ke-71.
Generasi Bakti Negeri (GBN) sendiri adalah komunitas yang fokus pada pengabdian masyarakat, dan dibentuk oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Komunitas ini diketuai oleh Deni Febrian yaitu mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2012 sekaligus founder dari komunitas tersebut yang menjadi salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mandiri di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
KKN mandiri bersama Generasi Bakti Negeri sudah berlangsung selama dua tahun di wilayah Pulau Sebatik khususnya Sebatik Tengah. Penerjunan KKN mandiri batch pertama di Desa Maspul dan Aji Kuning dengan jumlah 29 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Ekonomi dan Hukum. Tahun 2016 ini merupakan tahun kedua bagi komunitas Generasi Bakti Negeri untuk memberikan pengabdian masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia lainnya yaitu di Desa Bukit Harapan dan Sungai Limau. dan pada Batch kedua ini terdiri dari 25 mahasiswa dari fakultas yang sama dengan batch pertama ditambah dengan mahasiswa Fakultas Teknik.