Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tak henti-henti berbagi dan memberikan dampak meluas dengan berbagai program sosial yang inovatif bagi masyarakat. Akhir tahun ini, Lazismu UMY kembali menggelar operasi katarak dan khitan modern laser gratis kepada 385 anak yang berada di 3 wilayah/provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan Bali.
Kegiatan Kick Off yang berlangsung di RS AMC Muhammadiyah, Sabtu (21/2) sebagai bagian dari komitmen Lazismu UMY dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, sekaligus sebagai sarana meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas khususnya kepada dhuafa, fisabilillah, muallaf atau non-muslim.
Manajer Eksekutif Lazismu UMY, Rozikan S.E.I., M.S.I menyampaikan bahwa kegiatan operasi katarak dan khitan modern gratis dengan metode laser tanpa jahit ini merupakan yang ketiga kalinya dan satu satunya di Indonesia yang dllaksanakan oleh pengelola Zakat dan sadaqoh. Dengan semakin meningkatkan jumlah penerima manfaat serta cakupan wilayah penerima manfaat yang semakin luas ke lebih banyak provinsi.
“Alhamdulillah di tahun 2024 ini kami bisa meningkatkan jumlah penerima manfaat dan meningkatkan jumlah provinsi menjadi 3 provinsi dan sepertinya, kami yang pertama di DIY yang melaksanakan kegiatan khitan modern gratis dan terbesar seperti ini. Ada yang mengadakan khitan gratis tapi masih konvensional,” kata Rozikan.
Ia juga menjelaskan kegiatan khitan modern gratis ini akan berlangsung selama 2 minggu di 7 lokasi berbeda di 3 provinsi dengan rincian, di RS AMC Muhammadiyah sebanyak 30 kuota penerima manfaat, Kulon Progo sebanyak 60 kuota, Gamping 50 kuota, Kotagede 50 kuota, Universitas Muhammadiyah Klaten 75 kuota, Bali-Buleleng 50 kuota, dan UMY sebanyak 100 kuota. Selain itu, untuk operasi katarak gratis, Lazismu UMY menyediakan 25 kuota penerima manfaat.
“Untuk katarak kami buka 25 kuota calon penerima manfaat, yang mendaftar ada 26 orang, tapi yang lolos screening menurut pemeriksaan dokter di RS AMC hanya 17 orang saja,” jelasnya.
Wakil direktur RS AMC Muhammadiyah, dr. Syahrizal Ardhiyand Hidayat, MARS mengucapkan terima kasih kepada Lazismu UMY yang telah menjalin kerja sama luar biasa dalam pelaksanaan kegiatan khitan dan operasi katarak gratis ini.
“Tahun ini, RS AMC kembali bekerja sama dengan Lazismu UMY dalam menyelenggarakan khitan laser yang jumlah pesertanya mencapai 10 kali lipat dari tahun lalu, bahkan kali ini digelar di 3 provinsi,” ungkapnya.
Syahrizal juga meyakinkan bahwa khitan dengan menggunakan laser ini memiliki beberapa kelebihan yaitu, potongan yang lebih rapi, pendarahan dan rasa sakit yang minim, serta waktu pengerjaan dan pemulihan yang lebih cepat.
“Anak-anak setelah khitan bisa langsung beraktivitas seperti biasa, bisa mandi, bermain dan berkegiatan lain,” terangnya.
Manajer Lazismu UMY, Dr. Muhammad Samsudin, M.Pd menjelaskan, menurut sejarah, khitan ini adalah salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim. Namun pada masa itu, alat yang digunakan masih sangat sederhana, seperti kapak. Sejarah Mesir Kuno juga mencatat bahwa sebelum Masehi, banyak orang yang tidak selamat karena melakukan khitan.
“Alhamdulillah, dengan semakin modernnya zaman, alat khitan menjadi semakin canggih dan lebih aman. Dalam tradisi Islam, khitan ini merupakan sunnah yang harus dijalankan,” tandasnya.
Ia pun berharap, anak-anak yang selesai melakukan khitan dapat menjadi manusia yang lebih baik, terutama dalam hal beribadah, taat pada orang tua, dan prestasi yang semakin meningkat.
Kegiatan operasi katarak dan khitan modern gratis ini juga mendapatkan dukungan dari RS AMC Muhammadiyah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank BPD DIY Syariah, Lasotronix (Laser For Generate Ons), BPRS Madina, dan Bank Muamalat. (Mut)