Selama ini kita sering mendengar isu pengakuan kebudayaan Indonesia oleh Negara lain. Hal itu merupakan kesalahan kita karena tidak melestarikan kebudayaan kita sendiri. Oleh karena itu dengan menyelenggarakan festival kebudayaan bisa menjadi salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan Indonesia di lingkungan kampus.
Demikian disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr. Nano Prawoto. MSi saat memberikan sambutan dalam acara Festifal Budaya yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UMY pada Sabtu (23/03) di Sportorium Kampus Terpadu UMY. Acara yang bertema “Gebyar Lestari Budaya Dengan Potensi Diri Yang Berteknologi” akan menampilkan kesenian nusantara seperti tarian daerah dan juga kompetisi seperti modeling, karikatur dan liga band.
Nano menjelaskan jika kita sudah mengenal kebudayaan kita sendiri tidak ada lagi pengakuan atas kebudayaan kita. “ Masalah-masalah klaim budaya seperti yang terjadi pada Reog dan lagu daerah kita tidak akan terjadi lagi jika kita sudah mulai peduli dan mengenal kebudayaan Indonesia sendiri,” jelasnya.
Dekan FE UMY ini menuturkan bahwa adanya Festival Kebudayaan juga mendukung Visi UMY yang Unggul dan Islami. “Unggul disini tidak hanya dalam hal akademis saja, namun juga kesenian kita. Selama ini dalam urusan seni budaya UMY masih tertinggal dengan kampus lain, untuk itu acara ini sangat mendukung visi UMY yang unggul. Selain itu bentuk perlombaan yang masih bertemakan islami juga menjadi bagian dari tujuan UMY sebagai kampus islami,” tuturnya.
Senada dengan hal tersebut ketua panitia pelaksana Satria Iswara Adi C. memaparkan bahwa acara yang dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB akan menampilkan seluruh bagian dari kebudayaan Indonesia. “Akan ada tari tradisional dari daerah Lombok, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Jambi, Maluku, dan Aceh. Tidak hanya itu lomba modeling juga diwajibkan mengenakan busana tradisional daerah masing-masing namun dengan tetap pada nilai-nilai islami,” paparnya.
Selain itu, imbuh mahasiswa FE UMY liga band juga kita kemas dengan memasukan ornamen kubudayaan didalamnya. “Lagu wajib dari Liga Band ini adalah lagu daerah Indonesia yang mereka bawakan dengan aransemen masing-masing. Lebih menarik lagi dengan bintang tamu Plenthong Konslet salah satu finalis dari ajang pencarian bakat di Indonesia yang akan menampilkan musik tradisional Indonesia,” imbunya.