Berita

LP3M UMY Terima Kunjungan Dari Universitas Mercubuana

Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3M) menerima kunjungan dari Direktorat Ristek, Publikasi dan Kerjasama Dalam Negeri Universitas Mercubuana, Jakarta. Kegiatan ini merupakan perjalanan dinas dari Universitas Mercu Buana Jakarta yang bermaksud untuk mengetahui proses manajemen LP3M seperti pengelolaan jurnal internal dan bentuk pengembangan institusi berupa pengabdian masyarakat di beberapa Universitas Swasta yang ada di Yogyakarta termasuk UMY.

Dalam pertemuan ini Universitas Mercu Buana Jakarta mengirimkan Direktur Ristek; Dr. Devi Fitrianah, S.Kom., MTI dan Kepala Pusat P4; Faruda Elmi., M.M untuk membahas seputar publikasi jurnal yang terindeks Scopus serta bagaimana mengelola publikasi jurnal terakreditasi dengan Dianita Sugiyo., S.Kep., Ns., MHID. (Divisi Publikasi dan Jurnal LP3M UMY) dan Budi Nugroho S.IP (Divisi Penerbitan LP3M UMY). Selain itu, mereka juga akan melaksanakan kunjungan ke Universitas Islam Indonesia dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Ini sebenarnya benchmarking dari Universitas Mercu Buana yang ingin berbagi dan mengetahui pengelolaan jurnal-jurnal yang ada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. “Bahasan siang hari ini lebih terkait bagaimana UMY mengelola jurnal sampai ke arah jurnal terakreditasi nasional dan beberapa yang menuju ke arah jurnal terakreditasi internasional. Ke depannya pihak Mercu Buana akan mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan jurnal yang ada di UMY agar lebih banyak yang terakreditasi baik nasional maupun internasional,” ujar Dianita Sugiyo ditemui di Ruang LP3M Lantai 2 Gedung K.H. Mas Mansyur UMY, Senin (5/3).

Menurut Dianita terdapat beberapa perbedaan pengelolaan jurnal yang ada di Mercu Buana dan UMY. “Sementara untuk publikasi, saya kira Mercu Buana sudah mengawalinya dengan bagus. Seperti contoh, mereka tidak lagi memberikan insentif kepada jurnal terindeks Scopus yang dinyatakan predator. Predatory jurnal secara akademik adalah jurnal yang tidak melewati proses review jurnal yang semestinya seperti menarik biaya untuk jurnal yang minta diterbitkan, proses review tidak mendalam akibatnya tidak subtantif. Itu hal yang sangat bagus dan bisa diterapkan di UMY.”

Dengan adanya pertemuan ini diharapkan tidak hanya Mercu Buana Jakarta yang menyerap informasi, tapi juga UMY bisa mendapatkan hal-hal baik tentang pengelolaan jurnal yang ada di Mercu Buana Jakarta. “Harapannya kami bisa saling memberikan informasi baik yang bermanfaat untuk pengelolaan kemajuan jurnal dan publikasi, sehingga tadi kami sepakati dalam waktu dekat Universitas Mercu Buana Jakarta akan mengirimkan staf pengelolaan jurnal ke UMY,” tutup Dian. (Hbb)