Menghadapi era digital serta arus ekonomi berbasis online yang semakin berkembang pesat di Indonesia, divisi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan, Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPKA UMY) bekerjasama dengan Bukalapak mengadakan kegiatan pelatihan tentang strategi dasar kewirausahaan untuk usaha kecil dan menengah yang diberi tajuk ‘Warungnaikkelas’. Acara yang dihadiri oleh pemilik warung kecil dan menengah di seluruh Yogyakarta ini digelar di Gedung AR. Faachruddin Lantai 5 ini pada Jumat (7/12) pagi.
Warungnaikkelas ini merupakan wadah yang diberikan Bukalapak melalui kegiatan yang diselenggarakan LPKA UMY kepada agen serta mitra Bukalapak untuk mendirikan warung masa kini. Sasaran dari strategi ini adalah warung-warung atau retail kecil maupun menengah dimana hal tersebut sesuai dengan visi misi Bukalapak. “Usaha-usaha retail atau yang biasa kita sebut warung tradisional perlu kerjasama dalam membangun perekonomian, sehingga warung-warung yang tadinya kecil bisa naik kelas. Salah satunya dengan menjalin mitra bersama Bukalapak. Karena Bukalapak merupakan perusahaan teknologi yang mencoba memberikan kemudahan,” tutur Vice President Bukalapak Rahmat Danu Andika.
Ide baru yang dimiliki Bukalapak itu berangkat dari inovasi dimana warung kecil bisa mendapatkan barang dagangannya lewat aplikasi Mitra Bukalapak. Di dalam aplikasi tersebut, Bukalapak menyediakan barang-barang yang kemudian bisa didapatkan oleh warung dengan hanya bertransaksi online, tanpa harus mendatangi ke tempat mereka biasa memborong dagangan. “Mitra Bukalapak yang sudah bergabung akan mendapat kemudahan serta efisiensi waktu dengan suplai barang yang terdapat dalam aplikasi. Jadi misalnya transaksi hari ini, maka hari ini juga barang akan dikirimkan. Bukalapak sudah bekerjasama dengan 20 gudang produk untuk dijadikan penyuplai barang, dan tentu target ke depannya bisa lebih banyak lagi. Sudah terdapat 430 ribu warung yang sudah menjadi mitra kami,” imbuh Rahmat.
Tidak hanya kepada pemilik warung saja, LPKA UMY bersama Bukalapak juga memberikan materi tentang kewirausahaan kepada mahasiswa UMY dari berbagai jurusan. Namun dalam sesi II ini diselenggarakan di tempat yang berbeda yakni AR. Fachruddin A Lantai 5 pada Jumat (7/12) siang. Pada kesempatan kali ini Andika membeberkan bagaimana awal mula berdirinya Bukalapak untuk memberikan gambaran cara memulai usaha di bidang online.
“Bukalapak berdiri tahun 2010 ketika itu baru lima karyawan dan ada 10 ribu pelapak yang mau menjual barang dagangannya ke kami. Sempat pesimis, tapi kemudian kami menganalisa pasar jadilah di tahun 2018 sudah ada 4 juta pendagang online serta sudah ada lebih 60 -70 juta barang dagangan di Bukalapak. Menurut kami dagang online merupakan salah satu cara paling penting untuk perkembangan ekosistem perekonomian di Indonesia, karena berdasarkan data yang kami peroleh ada 15 ribu triliun rupiah transaksi yang terjadi selama setahun. 5 ribu triliun diantaranya terjadi di dunia digital,” pungkas Dika. (Habibi)