Integritas merupakan prinsip yang harus dimiliki oleh setiap civitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai generasi pembangun bangsa. Kemewahan atribut pendidikan berupa gelar sarjana tidak boleh membuat seorang individu terpelajar menjadi tidak mawas diri atas tindak tanduknya. Hal inilah yang ditekankan oleh Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PEng., ketika menyampaikan sambutan dalam kegiatan Yudisium Wisudawan Program Pascasarjana UMY Periode I Tahun Akademik 2017/2018 pada hari Jumat (20/10) di gedung Kasman Singodimedjo lantai 4.
Sri menyampaikan bahwa atribut gelar pendidikan bukan merupakan hasil akhir yang menjadi tujuan utama bagi penuntut ilmu. “Proses pendidikan yang dijalani oleh mahasiswa seharusnya memberikan ilmu yang dapat menghantarkannya kepada kesadaran akan kebesaran Allah. Sadar bahwa ia diberi kepercayaan untuk menjadi khalifah di bumi ini, dan untuk itu ia harus bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Terlebih pada fenomena yang akhir-akhir ini terjadi, dimana masyarakat tampaknya masih memandang bahwa atribut pendidikan yang dimiliki oleh seseorang menjadi parameter dari kompetensi seseorang dan tertipu dengan hal tersebut. Integritas karakter ini harus dimiliki oleh setiap individu civitas akademika UMY, agar pendidikan yang sudah dijalani dengan susah payah tidak menjadi sia-sia,” ujar Sri.
Sri juga menyampaikan agar para lulusan program Pascasarjana dapat memberikan jawaban dan solusi untuk tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. “Saat ini dunia global sudah memasuki revolusi industri ke-4 dimana sarana produksi sudah terintegerasi secara digital berkat perkembangan teknologi. Ini menjadikan setiap individu harus memiliki set skill yang sesuai agar dapat bersaing. Kita juga dihadapkan dengan isu keterbatasan pangan yang terjadi akibat kerusakan iklim dan lingkungan serta pertumbuhan manusia yang terus meningkat juga . Saya berharap agar lulusan program Pascasarjana UMY dapat memberikan solusi dan inovasi untuk masyarakat luas dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut. Semoga para lulusan ini dapat menjadi Kiai dan Nyai Dahlan baru dalam bidangnya masing-masing,” lanjutnya.
Dalam kegiatan Yudisium tersebut diadakan pula kuliah akhir studi yang diampu oleh dr. Agus Taufiqurrahman , M.Kes dengan tema Peran Muhammadiyah Dalam Dinamika Keumatan dan Kebangsaan. “Misi Muhammadiyah untuk mengusung Islam yang berkemajuan akan menjadi tugas anda juga. Dengan amal dan usaha yang dilakukan Muhammadiyah dimasa-masa awal berdirinya. Terlebih dimasa Integritas merupakan prinsip yang harus dimiliki oleh setiap civitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai generasi pembangun bangsa.
Yudisium periode I tahun akademik 2017/2018 kali ini meluluskan 82 mahasiswa program Magister dan 1 mahasiswa progam Doktor. Masing-masing program memiliki masa studi rata-rata selama 2 tahun 9 bulan 18 hari untuk program Magister dan 2 tahun 9 bulan 19 hari untuk program Doktor. Pada periode ini, predikat terbaik dan cumlaude untuk program Magister diraih oleh Wiwit Sugiarti dari Magister Keperawatan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 dan Anjar Nugroho untuk program Doktor Politik Islam dengan IPK 3.82. (raditia)