Berita

Mahasiswa dari 13 Negara Ikuti International Medical Summer School (ITMSS) di UMY

Peserta ITMSS ke-10 bersama Rektor UMY, Dekan FKIK dan panitia program

15 mahasiswa yang berasal dari 13 negara mengikuti program International Medical Summer School (ITMSS) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keperawatan (FKIK) UMY. Mereka berasal dari negara Canada, Italia, Perancis, United Kingdom, Korea Selatan, Portugal, Yugoslavia, Latvia, Belanda, Republik Ceko, Swiss, Polandia, dan Jerman. Adapun program ITMSS ini juga sudah menjadi program tahunan yang diselenggarakan oleh FKIK UMY dan sudah berjalan selama 10 kali. Dan pada tahun ini, pembelajaran mengenai penanganan dan penyakit tropis masih menjadi tema utamanya.

Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa, dengan adanya International Summer School ini antar negara yang kebanyakan dari Eropa bisa berinteraksi dan dapat memahami penyakit tropis yang jarang ditemukan di negaranya, seperti Malaria dan Demam Berdarah serta dapat mengenal budaya asli Indonesia khususnya Yogyakarta.​ Hal tersebut diungkapkan rektor seusai membuka secara resmi program ITMSS ke-10 yang bertemakan “Tropical Medical and Culture”, dan diselenggarakan di Convention Hall Asri Medical Center (AMC) Yogyakarta pada, Senin (30/7) pukul 19.00 wib.

Prof. Bambang juga mengungkapkan bahwa program summer school tersebut sangat baik untuk diselenggarakan. Selain sebagai sarana pembelajaran kepada mahasiswa luar negeri mengenai penyakit-penyakit tropis, juga bisa menjadi ajang untuk saling mengenal budaya daerah, khususny Yogyakarta. “Acara ini sangat baik sekali sebagai sarana edukasi kepada kita semua dan antar negara. Sebab ini juga menjadi sarana untuk belajar penyakit tropis yang jarang sekali ditemukan di negara-negara Eropa, seperti penyakit Malaria dan Deman Berdarah. Selain itu juga sesuai tema yang ada, Anda semua juga dapat mengenal budaya Indonesia khususnya Yogyakarta” terangnya di hadapan mahasiswa-mahasiswi peserta ITMSS ke-10.

Sementara itu Eva Mozmica salah satu peserta dari Polandia mengungkapkan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya. Setelah sebelumnya, ia dan juga teman-teman lainnya mengikuti perkuliahan teori dan praktik di UMY selama 16 hari. Ia mengaku, dirinya kini semakin memahami materi kuliah yang juga pernah dipelajarinya tentang penyakit tropis di kampusnya Polandia.”Saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi diri saya sendiri. Dan saya rasa, teman-teman yang lain juga merasakan hal yang sama. Sudah 16 hari kami di sini untuk mengikuti perkuliahan dan juga praktik tentang penyakit tropis di UMY. Saya semakin paham teori yang saya pelajari di kampus saya mengenai penyakit tropis ini,” ujarnya saat ditemui di akhir acara Opening Ceremony ITMSS, Senin (30,7).

Sementara itu, Nikma Kurnianingtyas Bekti, selaku ketua panitia program ini mengungkapkan, bahwa selain mengikuti perkuliahan di UMY, peserta ITMSS tersebut juga ikut melakukan beberapa tour wisata di Yogyakarta. Hal itu dilakukan untuk mengenalkan budaya Indonesia dan Yogyakarta kepada peserta. “Mereka memang kita beri perkuliahan dengan kelas khusus untuk mengikuti konsep dari program ini. Tetapi, selain itu program perkuliahan itu juga ada kegiatan budayanya. Ini untuk mengenalkan budaya Indonesia dan Yogyakarta kepada mereka, bagaimana karakteristik orang Indonesia yang berbeda-beda, dan juga sekaligus memperkenalkan situs-situs sejarah dan budaya yang ada di Yogyakarta,” ungkap mahasiswa semester 6 Fakultas Kedokteran UMY ini.

Nikma juga menambahkan bahwa peserta ITMSS ke-10 tersebut akan berada di Yogyakarta hingga 16 Juli 2014. “Para peserta akan berada disini hingga tanggal 16 juli nanti. Karena mereka masih akan melakukan serangkaian kegiatan seperti, kunjungan ke rumah sakit, kunjungan ke desa-desa dan juga belajar tari dan musik Indonesia, untuk musik sendiri nantinya kita akan gunakan Angklung,” imbuh​ Nikma. (Shidqi)