Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berhasil menjuarai kompetisi Pharmacy Competition UGM 2015. Kegiatan ini merupakan sebuah kompetisi Kefarmasian yang diselenggarakan oleh PIOGAMA (Pusat Informasi Obat Gajah Mada). Tim UMY berhasil mengalahkan 45 tim dari 22 Universitas dari seluruh Indonesia. Kompetisi tersebut diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 2 November 2015 bertempat di Fakultas Farmasi UGM. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Danang Aji Wiguna, selaku ketua tim ketika ditemui di Biro Humas dan Protokol (BHP) UMY, pada Senin (2/11).
Seperti diungkapkan Danang, kompetisi yang diikutinya tersebut terdiri dari berbagai babak penyisihan, tahap awal yaitu penyisihan dengan mengerjakan 200 soal terkait dengan ilmu Kefarmasian. Kemudian, dari tahap penyisihan tersebut diambil 9 tim untuk masuk ke babak semifinal. “Pada babak semifinal kami kembali berkompetisi dengan perlombaan cerdas cermat yang dibagi menjadi 3 kelompok dari 9 tim tersebut, dan kemudian alhamdulillah kami berhasil mewakili kelompok untuk masuk ke babak final,” ungkapnya.
Ditambahkan Danang, pada babak semifinal tersebut nilai tim UMY sempat imbang dengan tim UGM, kemudian dari dewan juri memutuskan untuk memberikan pertanyaan rebutan, dan akhirnya tim UMY berhasil mengalahkan tim dari UGM dan berhak masuk ke final. “Pada penyisihan di semifinal kami sempat memiliki nilai seimbang dengan tim UGM, dan hingga akhirnya kami kembali unggul pada pertanyaan rebutan dari dewan juri, dan berhak masuk ke babak final,” tambahnya.
Tim yang beranggotakan Danang Aji Wiguna, Komarudin, dan Aiyun Astiyani yang merupakan mahasiwa Jurusan Farmasi angkatan 2013 tersebut, dalam laga final berhasil mengalahkan tim UNAIR dan ITB, dengan perolehan nilai sempurna 390 poin. “Pada babak final kompetisi yang dilombakan yaitu konseling dan cerdas cermat, pada babak konseling kami mendapatkan 3 kasus yang diberikan oleh dewan juri, dan kami berhasil mendapatkan poin tertinggi dan akhirnya meraih juara 1,” ungkap Komarudin.
Pada penjurian konseling yang membuat Danang, dan kawan-kawan unggul yaitu karena adanya unsur keislaman dalam penyelesaian kasus yang diberikan oleh dewan juri, yaitu dengan menambahkan ucapan basmallah sebelum meminum obat yang dianjurkan kepada pasien muslim. “Kami juga turut menambahkan unsur keislaman dalam penyelesaian kasus yang diberikan oleh dewan juri, yaitu dengan menganjurkan mengucapkan basmallah kepada pasien sebelum meminum obat dalam proses penjurian konseling, sejalan dengan UMY yang Unggul dan Islami, kami tidak melupakan unsur keislaman yang telah kami dapatkan di kelas untuk diterapkan pada kompetisi ini,” tambahnya.
Danang kembali menambahkan, dengan menjuarai kompetisi tersebut lantas tidak membuat dia dan timnya puas, berbagai kompetisi terkait dengan kefarmasian akan kembali diikuti. ”Kami akan optimis untuk kembali berkompetisi terkait dengan Kefarmasian, kemenangan yang kami dapatkan kali ini merupakan langkah awal bagi kami untuk berkompetisi di kompetisi-kompetisi lainnya untuk membawa nama baik universitas,” tutupnya.