Berita

Mahasiswa IP UMY Respon Isu Keberagaman

Isu keberabagaman dan golongan menjadi hal yang sangat sensitif akhir – akhir ini. Terdapat beberapa kasus tindak pidana berasal dari oknum tidak bertanggung jawab yang melontarkan pernyataan miring terhadap kelompok lain. Merespon keadaan seperti ini Korsp Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (Komap) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) suarakan persatuan bangsa lewat rangkaian acara Gebyar Government.

Dr. Muchamad Zaenuri, M.Si selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Pemerintahan mengatakan bahwa mahasiswa Ilmu Pemerintahan (IP) berhasil merespon masalah perpecahan yang dihadapi oleh negara ini. “Kalian semua mampu merespon dengan baik masalah yang sedang melanda negeri ini. Isu mengenai kebergaman yang sering kita dengar sungguh memprihatinkan,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Malam Puncak Gebyar Government pada Sabtu (3/11) di Lapangan Bintang Kampus Terpadu UMY.

Zaenuri pun menambahkan bahwa seluruh kegiatan Gebyar Government harus bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas. Kaprodi IP tersebut sangat mengapresiasi diskusi terkait pendidikan politik untuk menghadapi Pemilu yang akan diadakan tahun 2019 mendatang, santunan kepada masyarakat kurang mampu berupa pakaian layak pakai dan makanan kepada orang – orang yang ada di tinggal di emperan jalan Kota Jogjakarta. Pada malam puncak pun, panitia menampilkan suguhan kebudayaan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. “Kami segenap jajaran pengurus program studi berharap acara Gebyar Government mampu mencerminkan kepedualian terhadap masyarakat,” imbuhnya.

Kemudian Nanang Yulia Pranata yang menjabat sebagai Ketua Umum Komap menuturkan bahwa Gebyar Government menjadi acara tahuanan yang dilakukan oleh Komap sejak tahun 2013. Acara yang dilakukan tiap tahun ini selalu mengusung tema yang berbeda – beda untuk merespon isu yang sedang ada di negeri ini. “Karena menjadi ajang tahunan, tentunya tiap tahun memiliki tema yang berbeda – beda. Pada tahun ini kami mengusung tema “Ragam Aksi Generasi Masa Kini” yang kami jabarkan menjadi beberapa rangkaian. Kegiatan pertama merupakan diskusi dengan 9 organisasi pergerakan mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta, kedua bakti sosial dan sosialisasi Pemilu 2019 kepada masyarakat dan yang terakhir adalah perayaan malam puncak,” pungkas Nanang.

Sebagai simbol persatuan, malam puncak Gebyar Governmen menampilkan kesenian dari 3 daerah yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa daerah. Ketiga penampil tersebut berasal dari daerah Kokoda Provinsi Papua Barat, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Selain tarian daerah yang unjuk kebolehan, putra dari Wiji Thukul yang bernama Fajar Merah pun turut hadir memeriahkan malam puncak. Salah satu lagu yang dilantunkannya adalah Kebenaran Akan Terus Hidup karya sang ayah.(ak)