Berita

Mahasiswa Komunikasi UMY Adakan Gerakan Literasi Media Se DIY-Jateng

_MG_8952Sebagai wujud menjalankan salah satu fungsi dari tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan gerakan literasi media, atau edukasi media kepada masyarakat terkait dengan pemanfaatan media teknologi, seperti pemanfaatan media sosial, tayangan televisi, dan juga penggunaan gadget. Hal menarik dari gerakan literasi media tersebut dilakukan di berbagai tempat, seperti sekolah, karang taruna, perkumpulan pengajian ibu-ibu di lingkup RT, yang berlokasi di seputaran DIY dan Jateng (Jawa Tengah). Gerakan literasi media tersebut sudah ke empat kalinya dilakukan oleh IK UMY, dimana diawali pada tahun 2012, dan sebelumnya Gerakan Literasi Media tersebut hanya sebatas lingkup DIY, dan kemudian berkembang hingga Jateng. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Filosa Gita Sukmono S.Ikom, MA, selaku dosen pengampu mata kuliah Media Dakwah dan Religi, sekaligus pendamping gerakan literasi media IK UMY ketika ditemui pada Minggu (13/12).

Diungkapkan oleh Filosa, gerakan literasi media tersebut merupakan bentuk nyata dari mahasiswa komunikasi UMY terkait dengan penerapan ilmu yang selama ini telah didapat di kelas, khususnya terkait dengan mata kuliah Media Dakwah dan Religi. “Dalam hal ini kami ingin mahasiswa untuk dapat terjun langsung menerapkan materi-materi yang selama ini didapat di perkuliahan, agar dapat diterapkan dan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pengabdian terkait literasi media. Jika dihubungkan dengan mata kuliah Media Dakwah dan Religi, kegiatan literasi media tersebut termasuk dalam unsur dakwah mahasiswa terkait edukasi mengenai media dan juga perkembangan teknologi saat ini,” ungkapnya.

Berbagai topik yang berhubungan dengan komunikasi dan media teknologi digunakan oleh mahasiswa IK UMY, seperti halnya edukasi terkait tayangan yang layak dan tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak, edukasi terkait pemberitaan di media televisi bagi orangtua, penyadaran kepada masyarakat terkait penyalahgunaan media iklan oleh produk tertentu, dan juga edukasi terkait pemanfaatan penggunaan teknologi komunikasi yang positif bagi remaja. “Topik-topik yang berkaitan dengan ilmu komunikasi sengaja diangkat oleh mahasiwa-mahasiswa IK UMY, cara penyampaiannya pun cukup variatif, mulai dari pemutaran film, penampilan drama, dan juga pemanfaatan media-media lainnya,” tambah Filosa. Ia juga menambahkan bahwa waktu penyelenggaraan dari literasi media tersebut berbeda-berbeda, sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati masing-masing kelompok. Ada 25 kelompok mahasiswa yang turut serta dalam gerakan literasi media ini.

Dari sekian banyak kelompok yang melakukan gerakan literasi media, salah satunya yaitu yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa IK UMY angkatan 2014, yang beranggotakan Trisna Risani Karya, Rizki Ichwan, Nelfi Juni Yetri, Fajar Yuniar Ramanta, Yuniasti Eka Rosadiana, Thoriq Ahsin Siddiqi, Muh. Abdul Aziz N, Bambang Fazrin, dan Diva Dara Noviyanti yang berlokasi di SMA Negri 2 Bantul, dengan mengangkat tema Media dan Lifestyle : Meminimalisir Pengaruh Konstruksi Konten Media Internet Terhadap Lifestyle Remaja, literasi media tersebut diadakan pada Sabtu (12/12) bertempat di Aula SMAN 2 Bantul.

Diungkapkan oleh Rizki Ichwan, tema yang diangkat tersebut merupakan bentuk dari kegelisahan mereka terkait konstruksi media yang dibangun oleh sebuah produk dalam memasarkan produknya dengan mempengaruhi lifestyle para remaja Indonesia. “Saat ini berbagai jenis produk, khususnya alat komunikasi, seperti handphone gencar sekali memasang iklan dengan merekonstruksi pesan-pesan dalam media promosinya yang dapat mempengaruhi gaya hidup remaja. Misalnya saja produk handphone terbaru dan tercanggih, pesan dalam iklan handphone itu dikemas dengan sangat persuasif, sehingga masyarakat khususnya remaja akan tertarik untuk membeli produk tersebut demi mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan gaya hidup. Akibatnya, remaja pun akan melakukan segala cara untuk bisa membeli handphone tersebut, walau harus dengan jalan yang salah seperti mencuri,” ungkapnya.

Rizki turut menambahkan, dengan adanya gerakan literasi media tersebut, sebagai mahasiswa IK UMY dirinya lebih peduli terhadap kondisi media di Indonesia saat ini. Rizki pun berharap, masyarakat sebagai penikmat media diharapkan dapat lebih bijak dalam menikmati tayangan yang mulai lepas dari aturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. “Media seharusnya sebagai sarana informasi dan edukasi bagi masyarakat, namun peran tersebut terkikis karena lebih mementingkan keuntungan media semata, sudah seharusnya sebagai masyarakat kita harus cerdas dalam mengonsumsi tayangan dan juga pengemasan yang disuguhkan oleh media saat ini,” tutupnya.