Dewasa ini, film sangat digandrungi oleh berbagai kalangan, mulai dari usia dini hingga mereka yang sudah dewasa. Dengan sajian audio dan visual yang menarik, film pun kerap kali digunakan oleh banyak pihak untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Sama halnya dengan mahasiswa Program Studi Komunkasi Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2017 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menggunakan film sebagai media untuk mendokumentasikan materi perkuliahan agar menjadi sebuah karya yang dapat membawa nilai – nilai dakwah Islam.
Pada Senin (28/5) Prodi KPI UMY mengadakan pemutaran 4 film pendek karya mahasiswa KPI angkatan 2017 berjudul Potret, 18+ , Resiliensi, dan Stressed Out di ruang kelas PSIK lantai 1 gedung F.3 UMY yang dihadiri oleh segenap dosen dan ratusan mahasiswa KPI angkatan 2017. Berawal dari ide Imam Suprabowo., S.Sos.I., M.Pd. selaku dosen KPI UMY untuk menggunakan media film sebagai sarana pembelajaran pada mata kuliah Psikologi Komunikasi Dakwah yang diampunya. Imam mengatakan bahwa film ini dibuat untuk mendokumentasikan materi perkuliahan yang didapatkan oleh mahasiswa dan juga tidak lupa memberikan pesan dakwah pada setiap film yang diputar. “Kadang kala para mahasiswa sering lupa dengan materi yang ia dapatkan ketika di kelas karena terlalu banyak mendapatkan materi dari mata kuliah yang lain. Maka dari itu, saya meninta mahasiswa untuk membuat film pendek agar mereka bisa faham dengan materi yang disampaikan, tentunya juga menjadi media dakwah,” ujarnya.
Imam juga menegaskan bahwa mahasiswa KPI harus bisa berkarya dalam hal apapun, termasuk juga dalam membuat karya berbentuk film. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa film adalah salah satu media yang cocok untuk menyampaikan pesan – pesan Islam di zaman sekarang. “Menjadi mahasiswa KPI harus bisa mampu membuat suatu karya, salah satunya film. Selain untuk mengasah diri, film yang dibuat oleh mahasiswa KPI juga bisa memberikan pembaharuan dalam metode berdakwah,” tegasnya.
Film berjudul 18+ karya mahasiswa KPI 2017 kelas B keluar sebagai karya terbaik. Menurut para juri yang terdiri dari dosen KPI UMY, film pendek berjudul 18+ memiliki jalan cerita yang ringan serta menarik dan terdapat pula unsur komedi, drama, dan konflik yang bisa membuat penonton hanyut dalam cerita.
Dira Farizki selaku sutradara film 18+ mengatakan bahwa tema yang mereka angkat merupakan hal – hal yang terjadi dalam keseharian anak remaja pada umumnya. Film 18+ berkisah tentang gadis remaja yang merantau jauh dari kota asalnya untuk menuntut ilmu. Kemudian ia mendapatkan berbagai masalah dalam kesehariannya yang mampu mengubah kehidupan tokoh utama untuk menjadi lebih dewasa. Karena mengangkat tema kehidupan remaja yang mulai tumbuh dewasa, film ini juga memberikan konflik – konflik asmara dari tokoh utama. Pesan yang ingin mereka sampaikan dalam film itu bahwa kehidupan remaja yang jauh dari orang tua tidaklah bebas, akan tetapi miliki batasan – batasan yang harus dijaga.
“Kita mengangkat tema ringan pada film ini, berupa kehidupan seorang gadis remaja yang hidup jauh dari kota dan menemukan masalah di tanah rantau. Kami juga ingin mengingatkan kepada para remaja bahwa ketika jauh dari orang tua, tidak serta merta bisa bebas melakukan apa pun,” ujarnya. (ak)