Berita

Mahasiswa Magister Keperawatan UMY Presentasikan Hasil Penelitiannya dari Luar Negeri

IMG_0844Selepas kepulangan dari luar negeri, 7 tim dari mahasiswa Magister Keperawatan UMY angkatan kelima mempresentasikan hasil penelitian yang mereka jalani selama sebulan. Hasil penelitian yang dimaksud, dipresentasikan dalam sebuah miniseminar bertajuk “Technology and Innovation in Medical Surgical Nursing and Nursing Education” pada Sabtu (21/11) di Gedung OSCE Center PKU Muhammadiyah Unit II Gamping lantai 4. Ketujuh tim tersebut masing-masing terdiri atas empat sampai lima mahasiswa yang melakukan penelitian di Khon Kaen University Thailand, Ubon Ratchathaani University Thailand, Guangxi Medical University China, Central Taiwan University of Science and Technology dan Ifugao State University Philipines.

Direktur Pascasarjana, Dr. Ahmad Nurmandi, M.Sc. menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini dimaksudkan untuk mempertanggung jawabkan student exchange yang telah dilakukan oleh para mahasiswa. “Bentuk pertanggung jawaban harus ditulis dalam working paper standar mahasiswa pascasajana. Paper kemudian dipresentasikan di depan mahasiswa lainnya bahkan diusahakan dapat dikompetisikan secara nasional maupun internasional,” jelas Dr. Nurmandi. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, paper yang dimaksud diharapkan dapat memberikan manfaat kepada orang lain sehingga menginspirasi untuk membuat penelitian yang lebih baik lagi.

Tema penelitian yang dilakukan oleh tujuh tim tersebut beragam. Antara lain penelitian sistem pelayanan kesehatan untuk penanganan luka berbasis inovasi dan teknologi di China, wound care, inovasi penanganan Diabetes di China, praktik klinik terhadap penanganan pasien hypoglycemia dan hyperglycemia di Thailand, sistem penyembuhan cardiovascular di China dan lain sebagainya. Selain mempelajari inovasi penanganan penyakit, para mahasiswa juga belajar tentang alat-alat kesehatan yang tengah dikembangkan oleh negara-negara tersebut seperti Cryotherapy dengan menggunakan tenaga cooler atau es, aplikasi smartphone untuk pengendali diabetes dan pengontrolnya dan lain sebagainya.

Perawatan Terhadap Pasien Diabetes Melitus

Erva Elli Kristianti beserta tiga anggota timnya melakukan penelitian tentang perawatan terhadap pasien Diabetes Melitus di Thailand. Ia menyampaikan bahwa di negara Gajah Putih tersebut kasus penderita Diabetes Melitus merupakan kasus tertinggi diantara pengidap penyakit lainnya seperti penyakit stroke, jantung, kanker payudara dan lain sebagainya.

Erva menyebutkan bahwa penanganan atas pasien Diabetes Melitus (DM) di Thailand mirip dengan di Indonesia, namun untuk perawatan pasiennya, pihak rumah sakit-rumah sakit di Indonesia dapat mencontoh yang dilakukan rumah sakit-rumah sakit di Thailand. “Penderita DM itu sebenarnya ada dua tipe, yakni hyperglycemia (kadar gula tinggi) dan hypoglycemia (kadar gula rendah). Keduanya juga sama-sama berbahaya bagi penderita DM jika tidak mendapatkan penanganan yang sesuai. Namun, penanganan yang diberikan pada pasien hypoglycemia itu harus berbeda dengan pasien DM yang mengalami hyperglycemia,” ujarnya.

Jika di Indonesia, menurut Ervam penanganan atas hypoglycemia (Kadar gula darah rendah) pada penderita diabetes antara lain dengan memberikan pasien teh manis dengan takaran 150-200 ml atau jus buah atau permen sebanyak 6 hingga 10 buah atau dengan diberi 2-3 sendok teh madu. Ketika gejala tidak berkurang dalam 15 menit, maka dianjurkan untuk mengulangi prosedur diatas lagi. ”Pasien DM yang terserang hypoglycemia tidak akan dapat sembuh hingga ia melakukan perubahan gaya hidup seperti dengan diet yang terkontrol, olahraga dan berobat secara teratur,” ungkapnya.

Sementara di Thailand, menurut Eva, pasien penderita Diabetus Melitus tidak hanya dianjurkan untuk diet saja, namun mereka juga diberikan perawatan berupa pelatihan kaki dengan berjalan di atas bebatuan, terapi tradisional, sauna, dan meditasi berupa pelatihan yoga. Ia menambahkan bahwa perawatan seperti hal itulah yang dapat ditiru dan diberlakukan di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia. Karena perawatan dengan cara sauna dan meditasi tersebut juga bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan kinerja otot, meningkatkan mood dan kesehatan mental dan juga meredakan neuropati bagi pasien DM. (Deansa)