Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selalu mendorong mahasiswanya untuk mengasah kemampuan dan skill. Hal ini dibuktikan dengan dikirimnya 4 orang mahasiswa PBJ UMY untuk menjalani magang kerja di Pabrik Hoshiimo, kota Hitachinaka, perfecture Ibaraki, Jepang. Keempat mahasiswa tersebut adalah Malida Putri, Rizki Maulina Handini, Syemi Harianti Jayanti dan Tri Joko Purboyo.
Program magang yang bertajuk “Japanese Socioculture Internship Program” tersebut berlangsung selama satu bulan, dimulai sejak 9 Januari hingga 7 Februari 2016. Kepala Program Studi PBJ UMY, Sonda Sanjaya, S. S, M. Pd., menjelaskan bahwa program tersebut adalah kerjasama dengan Oarai International Exchange Academy. “Jadi pihak Oarai International Exchange Academy yang mencarikan tempat magang dan dormitory, serta menjadwalkan pelatihan bagi mahasiswa kami,” jelas Sonda saat ditemui di Biro Humas UMY, pada Kamis (11/2).
Sonda menjelaskan bahwa dalam satu minggu, keempat mahasiswa tersebut harus bekerja selama 5 hari dengan jam kerja 8 jam perharinya. Kemudian, jam selanjutnya diisi dengan pelatihan berbahasa Jepang. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu mereka melakukan kegiatan lain seperti study tour ke SMP Migawa dan Universitas Ibaraki yang berada di Kota Mito. “Jadi selama di Jepang, para mahasiswa tidak hanya melakukan magang kerja, tetapi juga ada program study tour dan pelatihan bahasa Jepang,” tambah Sonda.
Malida Putri menjelaskan pada saat study tour di SMP Migawa, mereka memberikan presentasi kepada para murid disana tentang Indonesia. Dalam presentasinya, mereka mengenalkan budaya Indonesia dan juga permainan-permainan tradisional yang ada di Indonesia. “Tidak hanya itu, kami juga mengenalkan kampus UMY kepada para murid,” ungkap Malida. Sedangkan pada saat mengunjungi Universitas Ibaraki, mereka melakukan campus tour dan bertemu dengan mahasiswa asing yang ada di sana.
Japanese Socioculture Internship Program merupakan program pertama hasil kerjasama PBJ UMY dengan Oarai International Exchange Academy. Selaku kaprodi, Sonda Sanjaya mengharapkan bahwa program internship di Jepang akan menjadi program tahunan PBJ UMY. Keempat mahasiswa yang terpilih di atas merupakan mahasiswa yang sudah terseleksi oleh PBJ UMY. Dan salah satu kriteria seleksi adalah mahasiswa minimal semester 3 dan mempunyai kompetensi JLPT (Japan-Language Proficiency Test) level N4. “Dengan melakukan internship di Jepang, harapan kami mahasiswa dapat melihat secara langsung kinerja orang Jepang. Terutama saat istirahat, mahasiswa bisa berinteraksi dengan orang Jepang yang kemudian dapat mengasah kemampuan berbahasa mereka,” ujar Sonda.
Harapan lainnya adalah sebelum lulus, mahasiswa di PBJ UMY dapat lebih memahami budaya dan mendapatkan pengalaman internasional. Sehingga mahasiswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan memiliki semangat tinggi untuk dapat mewujudkan impian mereka untuk mengunjungi negeri Sakura tersebut. “Dengan magang di Jepang, mahasiswa diharapkan lebih tahu tentang etos kerja orang Jepang yang terkenal sebagai pekerja keras. Sehingga mahasiswa dapat mencontohnya dan meningkatkan disiplin dalam bekerja. Selain itu mahasiswa akan semakin terasah kemampuan berbahasa Jepang dan memahami sistem pendidikan yang ada di Jepang,” terang Sonda.
Tri Joko Purboyo, salah satu peserta mengungkapkan kesannya selama magang kerja di Jepang ia menjadi lebih memahami keseharian, budaya, etos kerja dan kedisiplinan orang Jepang. Ia menuturkan bahwa semangat orang Jepang membuatnya mempunyai mimpi untuk melanjutkan studi S2 ke negara matahari terbit itu. “Orang Jepang itu memiliki karakter apabila mengerjakan sesuatu harus benar-benar optimal dan pantang menyerah. Sehingga saya juga termotivasi untuk terus semangat mencapai mimpi saya,” tutup Tri. (Deansa)