Mahasiswa jangan menjadi mahasiswa biasa yang hanya mengejar nilai demi kesuksesan akademisnya semata. Sebagai mahasiswa luar biasa, mahasiswa juga harus mengembangkan dan menyeimbangkan ide kreatifnya tanpa harus meninggalkan kemampuan akademisnya. Ide kreatif akan memunculkan talenta-talenta yang memungkinkan seseorang berhasil dalam keahlian khususnya di luar bidang akademis.
Demikian disampaikan Direktur International Program for Law and Shariah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (IPOLS-UMY), Yordan Gunawan S.H. Int. M.BA saat ditemui di IPOLS Festival, Kampus Terpadu Sabtu (2/10).
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan meskipun festival yang diselenggarakan bersifat santai, ringan, dan tidak formal, namun kegiatan ini tetap menitik beratkan pada beberapa isu yang tekait dengan ilmu hukum. “Di sinilah tantangan bagi peserta festival karena mereka diminta untuk mengikuti kegiatan yang fun, asyik, dan santai dengan tetap mengusung ilmu hukum dalam setiap perlombaannya,” jelas Yordan.
Menurut President International Program Student Community (IPSC) yang menyelenggarakan IPOLS Festival ini, Anindita Tiastata, melalui kompetisi pidato para peserta diharapkan bisa melatih keterampilan berbicara dan mengemukakan pendapat di depan umum. “Kompetisi majalah dinding juga memotivasi para peserta untuk mengungkapkan isu – isu yang terkait hukum, budaya, dan politik yang dikemas dengan cara yang unik dan tidak membosankan. Jadi, bagaimana para peserta dapat menuliskan isu yang dianggap berat oleh orang lain menjadi tulisan yang tetap menarik untuk dibaca inilah yang menjadi perhatian dari kompetisi ini,” urainya.
Kompetisi blog yang diadakan dalam festival ini juga menjadi ruang bagi para mahasiswa IPOLS untuk mengembangkan kreatifitas menulis melalui teknologi yang semakin berkembang saat ini.
Damas juga menuturkan jika festival tersebut mampu merekatkan antar mahasiwa IPOLS serta menguatkan komitmen untuk menyelesaikan studinya di IPOLS. Dalam festival yang berlangsung selama satu pekan hingga 9 Oktober mendatang, beberapa kompetisi seperti pidato bahasa Indonesia, Inggris dan Arab, kompetisi blog, majalah dinding, dan narasi digelar bagi mahasiswa IPOLS.
Sementara itu koordinator IPOLS Festival, Damas Bariek menambahkan, melalui kegiatan ini mahasiswa akan belajar untuk berorganisasi dan tidak hanya memiliki kemampuan akademik semata. “Mahasiswa yang hanya kuliah, kampus dan kost tidak akan berkembang. Sehingga melalui kegiatan ini kita bisa belajar bagaimana bekerjasama dengan orang lain, melatih kemampuan kepemimpinan kita, dan lainnya. Selain itu dalam kegiatan ini kita juga bisa mengembangkan ide.”tambahnya.