Berita

Mahasiswa Teknik Mesin UMY Kembangkan Sarana Penunjang Fasilitas Kesehatan

Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sukses menggelar pameran hasil rancangan dan manufaktur dari sarana yang digunakan dalam keseharian masyarakat. Bertajuk ‘Capstone Design Expo 2025’, agenda yang digelar pada Kamis (16/1) dan bertempat di Gedung Siti Walidah UMY ini memamerkan sarana untuk fasilitas kesehatan, yaitu Hospital Bed dan Baby Bed. Pameran ini pun telah sesuai dengan visi dan misi dari Prodi Teknik Mesin UMY untuk memiliki hasil penelitian dan perancangan di bidang Hospital Engineering.

Seluruh manufaktur yang dipamerkan merupakan karya mahasiswa sebagai proyek akhir untuk menguji seberapa jauh implementasi dari pengetahuan dan keterampilan selama masa perkuliahan. Sekretaris Prodi Teknik Mesin UMY, Dr. Ir. Cahyo Budiyantoro, M.Sc., IPM. mengatakan bahwa para mahasiswanya diwajibkan untuk mampu merealisasikan berbagai ide kreatif dalam membuat produk yang bermanfaat, dalam hal ini adalah untuk kebutuhan rumah sakit.

“Agenda Capstone Design Expo rutin kami selenggarakan setiap tahun dengan tema dan hasil manufaktur yang berbeda, di mana tahun ini berfokus kepada Hospital Engineering. Karena proyek ini bersifat wajib, kami berharap akan ada peningkatan dalam bobot dan tingkat kompleksitas dari rancangan dan hasil manufaktur. Dosen pun dapat menguji para mahasiswa, mengingat Capstone Design merupakan puncak pencapaian di Prodi Teknik Mesin,” ujar Cahyo.

Terdapat 9 Hospital Bed dan 7 Baby Bed yang dipamerkan, dan tidak hanya berfungsi sebagai proyek akhir mahasiswa namun juga akan dihibahkan kepada fasilitas kesehatan yang membutuhkan. Cahyo mengungkapkan bahwa terdapat 3 klinik yang akan menerima hibah sarana hasil manufaktur para mahasiswa, yang tersebar di daerah Moyudan dan Bambanglipuro. Ketiganya pun merupakan klinik yang memang sudah bekerja sama dan terafiliasi dengan Muhammadiyah.

Menjadi hal yang menarik ketika para mahasiswa tidak hanya diminta untuk sekadar mendesain dan membuat rancangan biasa, namun juga harus dapat berinovasi dalam rancangan tersebut. Ini sekaligus menjadi ajang kompetisi, dimana seluruh kelompok mahasiswa berlomba untuk mendapatkan nilai tertinggi dalam seluruh indikator penilaian. Prof. Drs. Sudarisman, M.S.(Mechs.), Ph.D. selaku salah satu dewan juri mengungkapkan beberapa inovasi yang diciptakan, baik untuk Hospital Bed maupun Baby Bed.

“Walaupun keduanya merupakan desain dan rancangan yang umum, namun para mahasiswa dapat memberikan sentuhan inovasi menarik. Seperti Hospital Bed yang dirancang dengan tambahan meja ringkas untuk pasien, serta adanya sensor temperatur dalam Baby Bed untuk menjaga suhu dari kasur. Tentu masih harus dilakukan pengembangan lebih lanjut, sehingga kualitasnya semakin meningkat dan dapat diproduksi secara massal, jika memang memungkinkan,” pungkas Sudarisman. (ID)