Berita

Mahasiswa UMY Bantu pemerintah dalam menanggulangi Tuberkolosis di Kadipiro

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular di Indonesia yang masih cukup tinggi, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pada 2016 jumlah pasien TB ditemukan 1.003 kasus TB, 594 diantaranya berdomisili di Yogyakarta. Sementara di tahun 2017 ditemukan 665 kasus TB, 430 di antaranya berdomisili di Yogyakarta, khususnya Kadipiro yang merupakan lingkungan yang padat penduduk.

Menaggapi masalah tersebut Bettania Siwi Gumelar selaku ketua kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-M) dan kelompoknya berniat untuk membantu pemerintah yang sedang serius dalam menanggulangi penyakit tersebut. Dikatakan oleh Bettania bahwa faktor yang membuat masih banyaknya kasus TB adalah kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang TB itu sendiri baik itu pengertiannya ataupun pencegahannya. “berdasarkan masalah tersebut, kami dari PKM M UMY yang berjudul MOLYA MANTU (MODEL PEBERDAYAAN MASYARAKAT TANGGAP TUBERCULOSIS) MENUJU MASYARAKAT SEHAT DARI BAHAYA EPIDEMI TUBERCULOSIS DI WILAYAH YOGYAKARTA membantu memberdayakan masyarakat Kadipiro untuk bisa tanggap terhadap tuberkulosis,” ungkap Bettania.

Untuk membantu lancarnya program PKM-M ini Bettania besera kelompoknya bekerja sama dengan pemuda karang taruna dengan membentuk kader TB, dimana nantinya para kader ini akan membantu kelompok PKM-M untuk menjelaskan kepada masyarakat mengenai penyakit TB. “Para kader akan dibekali KIT MOLYA MANTU disusun dengan bahasa yang mudah difahami yang berisi leaflet, lembar Bali, langgam jawa, video edukasi, dan poster dengan bentuk yang simple. Semua itu akan dikemas dalam satu tas sehingga mudah dibawa kemanapun serta warnanya yang kalem sehingga menarik untuk dilihat ataupun didengar oleh orang yang pertama kali melihatnya. Upaya ini diharapkan dapat menjadi media yang mempermudah para kader untuk menjelaskan nanti,” ungkap Bettania

“Selain kepada para pemuda tentu tujuan program ini adalah kepada seluruh warga Kadipiro. Kegiatan ini berlangsung dua kali yang pertama untuk para pemuda karang taruna dengan pembentukan kader TB sedangkan kegiatan yang kedua adalah kegiatan bersama warga. Diawali dengan pre test yaitu untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat, lalu setelah itu dilaksanakan penyuluhan, sesi tanya jawab, bertukar pendapat dan juga pengenalan KIT MOLYA MANTU, dan ditutup dengan post test dimana kader TB yang telah dibentuk akan ikut serta,” jelas Bettania.

Selain Bettania PKM-M ini beranggotakan Yudhitya Fairuz Dwinta Putri, Ni’mah Wardaturrahmah, Shiffa Noor Amalya, dan Khadijah Adha Kamila. “Harapannya dari kami yaitu program ini dapat dilanjutkan dan terus berlangsung di masyarakat, karena sudah terbentuknya kader dan juga meningkatnya kesadaran masyarakat” ungkap Bettania.(pras)