Berita

Mahasiswa UMY Buat Aplikasi Penghubung Antar Pasien dan Mahasiswa Koas Kedokteran Gigi Berbasis AI

Indonesia menempati peringkat ke-4 teratas dengan kasus gigi permanen berlubang dan penyakit jaringan pendukung gigi parah yaitu 69 juta dan 38 juta penderita. Namun, sayangnya hanya 10,2% masyarakat yang sudah mengakses layanan kesehatan gigi dan mulut. Kurangnya pemerataan dan jumlah tenaga kesehatan gigi juga menjadi salah satu penyebabnya.

Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC), membuat terobosan baru bernama “iCoass”. iCoass ini merupakan aplikasi penghubung antar pasien dan mahasiswa koas kedokteran gigi untuk menghasilkan diagnosis sementara. Ide ini merupakan hasil kolaborasi mahasiswa prodi Teknologi Informasi dan Kedokteran Gigi UMY yang beranggotakan Irfan Hidayatullah, Indah Synindia, Abra Yudistira, M. Ikram Riza, dan Adellaurin Nisa yang dibimbing langsung oleh drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH.

Irfan Hidayatullah, Ketua tim PKM-KC iCoass mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi seperti teledentistry ingin terus mereka kembangkan untuk meningkatkan akses kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, timnya juga berupaya memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dalam pembuatan diagnosis sementara.

“Tim ini menggunakan AI berupa sistem pakar dengan metode Naïve bayes untuk menghasilkan diagnosis,” katanya.

Irfan juga menjelaskan, aplikasi iCoass ini memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan untuk melakukan konsultasi dengan koas berbasis AI. Konsultasi pun dapat dilakukan melalui chat, call, video call, notifikasi monitoring, informasi kesehatan gigi mulut, layanan perawatan, serta dapat mengetahui lokasi terdekat mahasiswa koas untuk dapat berkonsultasi secara langsung.

Lebih lanjut, ia berharap aplikasi iCoass ini dapat membantu banyak orang untuk mendapatkan screening awal terhadap permasalahan gigi dan mulut mereka. Selain itu juga bisa membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang murah dan berkualitas.

“kami berharap aplikasi ini bisa membantu koas menemukan pasien sesuai requirement dan tentunya membantu masyarakat agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang murah dan berkualitas,” pungkas Irfan.