Peran pemerintah Indonesia dalam menanggulangi permasalahan mengenai kebijakan rokok sejauh ini dirasa sudah cukup baik. Terdapat berbagai kebijakan-kebijakan yang diambil dalam menyelesaikan permasalahan tingkat konsumsi rokok di Indonesia yang cukup tinggi. Untuk merealisasikan kebijakan pemerintah tersebut sudah seharusnya di dukung dengan partisipasi masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa, yang sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan masyarakat. Melihat permasalahan tersebut sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dari Jurusan IPOLS (International Program for Law and Sharia) angkatan 2012, yang terdiri dari ketua kelompok Elida Rahajeng Puspitasari, dan anggotanya M. Hazyar Arumbinang, Oki Dwi Saputra, dan Fachrul Muhammad melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) yang merupakan sebuah program dari Dikti (Direktorat Perguruan Tinggi). Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Elida serta kawan-kawannya adalah program pengabdian dukungan kesehatan masyarakat melalui kegiatan tidak merokok di dalam lingkungan keluarga.
Menurut penjelasan yang disampaikan oleh Elida, sebagai ketua kelompok ketika diwawancarai di BHP pada Selasa (19/5) mengungkapkan, kegiatan ini memiliki tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar, dengan tidak melakukan kegiatan merokok di area sekitar rumah terutama di dalam rumah. Selain itu, mereka juga mengembangkan dan melaksanakan rumah bebas asap rokok bagi masyarakat, dan mendukung program kesehatan masyarakat yang bebas dengan asap rokok yang telah dicanangkan oleh pemerintah. “Tujuan kami melalui program ini adalah membantu merealisasikan kebijakan pemerintah dalam menanggulangi permasalahan konsumsi rokok di Indonesia yang cukup tinggi, terutama di kalangan remaja dan anak-anak,” paparnya.
Lokasi perealisasian program yang dipilih mereka adalah Desa Pendowoharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sekaligus sebagai lokasi pengabdian. Untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sendiri terdiri dari observasi pada target lapangan, target masyarakat dan persiapan tim, pendekatan edukatif dan kekeluargaan kepada karang taruna Desa Pendowoharjo, pendampingan terhadap karang taruna dalam melakukan kegiatan, dan terakhir yaitu Launching Karya (Buku panduan). Ditambahkan Elida, output dari kegiatan ini yaitu terbitnya buku panduan yang mereka buat sendiri. Isi dari buku tersebut yakni mengenai panduan-panduan penaggulangan menekan konsumsi rokok di lingkungan keluarga, mulai dari tahapan memberikan informasi bahaya rokok, hingga memberikan teguran kepada orang-orang yang merokok.
Pengabdian ini turut pula berkerjasama dengan MMTC UMY (Muhammadiyah Medical Tobacco Center) yang ikut membantu dalam pelaksanaan sosialisasi. “Kami memiliki harapan bahwasannya melalui kegiatan pengabdian yang kami lakukan ini dapat menekan tingkat konsumsi merokok di kalangan anak-anak. Dan harapan lainnya kegiatan ini tidak hanya kami lakukan ke satu desa, namun dapat tersebar ke desa-desa lainnya yang ada di Yogyakarta melalui karang taruna yang ada di masing-masing desa,” tutupnya. (adm)