Hand sanitizer (cairan pembersih tangan) yang beredar di pasaran umumnya mengandung alkohol, fenol, dan zat kimia yang berbahaya. Jika hand sanitizer tersebut belum hilang dari telapak tangan dan ikut termakan bersama makanan yang tersentuh tangan seseorang, maka akan menimbulkan efek samping. Sebagai alternatif, propolis lebah dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat hand sanitizer. Propolis merupakan zat lilin yang sebenarnya berfungsi sebagai penutup dan pelindung sarang lebah, namun mengandung senyawa flavonoid yang salah satu fungsinya adalah sebagai antibakterial.
Penelitian tentang “Efektivitas Gel Propolis Lebah Sebagai Hand Sanitizer Terhadap Angka Kuman Pada Telapak Tangan” yang dilakukan oleh tim PKMP (Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian) perwakilan dari UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) menunjukkan bahwa, hanya dengan propolis berkadar 0,3% saja,telah mampu menurunkan angka kuman pada telapak tangan. Hal ini seperti diungkapkan oleh Lilik Eko Pranantyo, Ketua Tim, saat ditemui di sela-sela persiapan presentasi PIMNAS Ke-25 UMY, Selasa (10/7).
Menurut Lilik, propolis mengandung banyak kandungan yang berdampak antibakteri terhadap bakteri gram positif dan negatif. “Propolis mengandung senyawa kompleks vitamin, enzim, senyawa fenolik, dan flavonoid yang mampu menghambat pelepasan histamin dengan cara stabilisasi selaput sel lipid. Di samping itu, terkandung juga komposisi kimia yang lain seperti golongan resin, lilin, minyak esensial, protein dan mineral (Fe, Zn, Au, Ag, Hg),” jelas mahasiswa Pendidikan Dokter angkatan 2008 ini.
Dalam penelitian yang dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK-UMY) dengan waktu penelitian selama 31 Januari-2 Mei 2012 ini, lanjut Lilik, gel propolis lebah yang diujikan dibuat dengan bahan dasar gel berbasis carbopol (bahan dasar gel) dan air. “Formula yang dibuat kemudian diujikan ke responden sejumlah 120 orang yang dibagi acak menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok perlakuan alkohol (control positif I), antis (control positif II), base gel ( control negative), gel propolis dengan kadar ekstrak 0,3%, 0,9% dan 15%. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang,” jelasnya.
Sebelum diberi perlakuan, masih menurut Lilik, kepada setiap subyek penelitian dilakukan pretest terlebih dahulu untuk menilai angka normal kuman pada tangan. “Subyek penelitian diberi perlakuan sesuai kelompoknya kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui angka kuman pada tangan setelah diberi perlakuan. Data angka kuman sebelum dan setelah perlakuan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon, Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel propolis 0,9% dan 15% dapat menurunkan angka kuman pada telapak tangan secara signifikan (p<0,05) serta memiliki kemampuan yang setara dengan alkohol dan antis dalam menurunkan angka kuman pada telapak tangan,” pungkas Lilik.