Berita

Mahasiswa UMY Manfaatkan Cangkang Keong dan Telur Sebagai Bahan Pangan Ternak

IMG_9873Tergerak untuk memanfaatkan limbah menjadi benda yang bermanfaat, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memanfaatkan limbah cangkang keong dan juga cangkang telur sebagai bahan campuran untuk pakan ternak. Ide memanfaatkan limbah cangkang kedua hewan tersebut bermula karena banyaknya limbah cangkang keong dan telur yang tidak dimanfaatkan sehingga menimbulkan limbah di lingkungan masyarakat. Hal ini mendorong mahasiswa tersebut untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah sebagai salah satu solusi untuk mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan. Hal tersebut diungkapkan Juniar Anes Marliasiwi, mahasiswi jurusan Akutansi yang merupakan salah satu penggagas ide pemanfaatan limbah tersebut ketika ditemui di BHP pada Kamis (1/10).

Anes menjelaskan, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan timnya terkait manfaat kandungan dari cangkang keong dan cangkang telur, kedua bahan tersebut memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk dikonsumsi oleh hewan ternak. Maka dengan memanfaatkan limbah tersebut, tercetuslah pembuatan produk pakan tambahan ternak bernutrisi tinggi yang diberi nama “CANGKELUR” (Cangkang Keong dan Cangkang Telur Sebagai Alternatif Pakan Tambahan Ternak bernutrisi Tinggi dan Murah). “Kalsium tinggi pada cangkang telur bahkan tidak bisa dipenuhi dari makanan ternak biasa. Maka dari itu cangkang telur sangat berguna bagi para peternak, dan makanan untuk nutrisi ternak sebenarnya sangat penting. Untuk ayam misalnya, saat ayam memproduksi telur butuh kalsium yang banyak, dan dengan tambahan olahan pakan ternak dengan bahan baku cangkang telur dan cangkang keong tersebut dapat menjadi salah satu solusinya,” ungkapnya.

Proses dari pengolahan cangkang keong dan cangkang telur itu sendiri terdiri dari berbagai tahapan, pertama, bahan baku tersebut dicuci bersih, lalu di jemur hingga kering. Lalu setelah bahan-bahan tersebut kering, kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling yang akan menghasilkan serbuk-serbuk olahan cangkang tersebut, yang nantinya serbuk tersebut akan dicampur dengan dedak ataupun pakan ternak lainnya untuk pakan ternak. “Proses yang begitu mudah menjadikan kami semakin tertarik untuk mengembangkan produksi kami, karena sebelumnya kami hanya memproduksi jika terdapat pesanan dari peternak,” tambahnya.

Usaha yang dilakukan Anes dan kawan-kawan tersebut merupakan hasil dari pengajuan proposal PKM (Program Kreatifitas Kemahasiswaan) bidang Kewirausahaan yang telah mendapatkan dana hibah dari dikti (direktorat perguruan tinggi). “Ide usaha yang kami miliki mendapatkan dukungan dari dikti dengan memberikan dana hibah melalui ajuan proposal yang telah kami ajukan, dan membantu kami untuk mencoba usaha tersebut, “ tambahnya.

Kelompok PKM yang beranggotakan Jitya Ratu, J. Anes Marliasiwi, Fendi Adriansyah, dan Muhammad Kusuma Aji, yang keseluruhan merupakan mahasiswa jurusan Akutansi, tidak hanya berhasil sampai pada pendaan hibah dikti, kelompok PKM tersebut juga berhasil mewakili UMY dalam ajang PIMNAS ke 28 di Universitas Halu Oleo yang akan diselenggarakan pada tanggal 5-9 Oktober mendatang. “Alhamdulillah kami dapat mewakili UMY dalam ajang PIMNAS tahun ini, semoga dengan program pemanfaatan limbah cangkang keong dan telur untuk pakan ternak dapat membawa kami menjadi juara,” tutupnya. (adam)