Berita

Mahasiswa UMY Pelajari Bahasa Persia di Iran

Setiap pengalaman memberikan pengajaran istimewa, apalagi jika pengalaman itu didapatkan ketika pertama kali ke luar negeri. Maka Resti mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan penuh antusias menceritakan pengalamannya ketika belajar bahasa dan budaya di Negeri Iran kepada rekan mahasiswa UMY dalam program Iranian Corner di acara “Sharing Experience and Discussion Road Trip 2012” yang diselenggarakan oleh Iranian Corner UMY, Senin (17/12).

Resti menuturkan bahwa dirinya berhasil menjadi kandidat yang lolos seleksi dari Kedutaan Iran karena rajin mengikuti kursus Bahasa Persia di Iranian Corner UMY. “Setelah 17 kali mengikuti kursus, saya mendapat tawaran dari khonum Laila, pengajar Bahasa Persia kami, untuk mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa dari Kedutaan Iran. Dan dari sekian banyak yang mengikuti seleksi terpilih 6 orang mahasiswa Indonesia untuk pergi ke Iran, salah satunya saya,” tuturnya.

Resti juga mengaku senang bisa belajar dan mendapat pengalaman baru di Iran. “Selama satu bulan di Iran, saya banyak mendapat pengalaman baru, budaya baru, bahasa baru, dan juga melihat tempat-tempat bersejarah di Iran yang berada di Teheran dan Esfahan,” akunya.

Resti menceritakan salah satu pengalaman yang baru dia temui adalah dalam hal makanan. Makanan khas Indonesia yang memiliki kekayaan cita rasa dan juga rasa pedasnya, tidak Resti temui selama berada di Iran. “Perbedaan yang paling terlihat antara Indonesia dengan Iran adalah makanannya. Makanan Iran tidak ada yang bercita rasa pedas, dan orang-orang Iran tidak menyukai masakan pedas. Orang Iran lebih menyukai makanan yang manis dan asam. Jika kami menawarkan makanan yang pedas mereka tidak mau, tapi kami tetap membuat makanan khas Indonesia yang pedas itu untuk mengenalkannya pada mereka,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Tri Oktaviani salah satu staf Iranian corner UMY menjelaskan adanya acara sharing dan diskusi tersebut sebagai sarana mengenalkan Iranian Corner kepada mahasiswa UMY. “Selain itu, menegaskan juga kepada mahasiswa bahwa bahasa Iran itu bukan Bahasa Arab, tapi Bahasa Persia. Dan bahasa Persia itu berbeda dengan bahasa Arab, karena cara pengucapannya lebih condong seperti bahasa Perancis,” jelasnya.

Pengguna Bahasa Persia itu masih sedikit. “Padahal banyak kelebihan dan keuntungannya kalau kita juga bisa menguasai bahasa Persia. Misalkan saja kalau kita mau mencari pekerjaan di Timur Tengah, kita sudah memiliki modal bahasa ini,” ungkapnya.

Tri juga menambahkan dengan adanya acara tersebut, Iran tidak lagi dipandang dari segi negatifnya. “Kita juga bisa memandang Iran dari segi positifnya. Misalnya seperti sebagai negara Muslim yang memiliki teknologi canggih, sistem politiknya, termasuk juga lukisan yang menjadi ikon Iran,” tambahnya.