Berita

Mahasiswa UMY Raih Gelar Robot dengan Artistik Terbaik pada KRSI 2010

Mengandalkan bentuk robot yang proporsional menyerupai bentuk tubuh manusia mampu mengantarkan tim mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ni Ketut memperoleh predikat Robot dengan segi Artistik Terbaik pada Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 2010.

Menurut salah satu anggota Ni Ketut , Ibrahim Agil, tim mereka mampu menyisihkan 16 .tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Keunggulan robot mereka karena lebih proporsional dibandingkan tim lain. “Robot-robot dari tim-tim lain kebanyakan badan robot terlalu besar atau tangan yang terlalu besar atau panjang. Sedangkan robot kami benar-benar proporsional. Antara kepala, tangan maupun badannya disesuaikan sehingga bentuknya benar-benar menyerupai bentuk tubuh manusia,”urainya di Kampus Terpadu, Rabu (21/7).

Selain itu dalam penuturannya robot dari tim lain kebanyakan hanya mengambil potongan-potongan boneka sedangkan robot mereka benar-benar membuat sendiri. “Mukanya dibuat dari kertas, badannya dari busa kemudian memakai rambut palsu,”jelasnya.

Tim Ni Ketut ini terdiri dari tiga orang mahasiswa Teknik UMY selain Agil yaitu Wendi Kesuma dan Nurdian Gustav. KRSI 2010 ini diselenggarakan di Malang, Juni silam. KRSI lebih menitikberatkan kontes robot yang disertai unsur-unsur seni budaya Indonesia, dimana pada 2010 ini yang dipakai adalah seni tari Pendet dari Bali.

Dijelaskan oleh Agil dalam kompetisi ini robot-robot harus mampu melakukan beberapa gerakan dalam tari Pendet. “Misalnya robot harus mampu melakukan gerakan ngagem kemudian tanjek atau gerakan tangan serta nyeledet yaitu gerakan lirikan mata ke kanan dan ke kiri diiringi musik gamelan pengiring tari Pendet.”paparnya.

Ketika disinggung lama pembuatan serta kesulitannya, menurut Agil robot tersebut dibuat dalam waktu tiga bulan sedangkan kesulitannya mulai dari desain mekanik, mekanisme gerak hingga motor gerak. “Kami harus membuat robot ini seimbang. Bagaimana bisa berdiri kemudian bentuknya yang harus menyesuaikan bentuk tubuh manusia. Selanjutnya menyinkronkan atau menyesuaikan gerak robot dengan musik.”urainya.

Untuk mendukung setiap persendian robot agar mampu bergerak dengan baik mereka menumpukan gerak robot dengan motor servo. “Motor servo ini merupakan mesin untuk robot yang berfungsi agar robot dapat bergerak. Bisa dikatakan motor servo ini adalah ototnya robot. Kemudian agar geraknya lebih maksimal selain menggunakan motor servo kami juga menumpukan gerak robot ke kerangka robot terutama untuk bagian inti robot mulai dari kepala hingga bawah. “tuturnya.

Agil menegaskan KRSI ini selain sebagai bentuk aplikasi ilmu ketika perkuliahan juga sebagai upaya untuk pelestarian budaya Indonesia. “Membuat mahasiswa lebih kreatif dan inovatif dalam mengaplikasikan ilmu pada saat perkuliahan khususnya dalam pembuatan maupun perancangan robot dengan seni budaya,. Selain itu robot yang mampu melakukan tari Pendet ini juga dapat digunakan sebagai pengenalan budaya kepada generasi muda,”tegasnya.