Mahasiswi Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FE-UMY), Nur Astri Muthoharoh meraih juara 12 dalam kompetisi OSK Investment Challenge Indonesia (Campus Edition) kategori individual yang diikuti 7.113 orang peserta dari seluruh universitas di seluruh Indonesia. Sementara itu, dalam kompetisi yang sama, mahasiswa FE-UMY lainnya, Rodes Medo juga menjadi juara I dalam mini game Member Get Member (MGM) atau yang dikenal dengan Affiliate dalam bahasa internet marketing.
Dalam kompetisi tersebut, Nur akan mengikuti simulasi perdagangan saham secara online atau virtual dalam bentuk permainan dengan ribuan kontestan lainnya dan bagi yang mendapatkan portofolio tertinggi akan dipilih sebagai juaranya. Uang yang digunakan dalam kompetisi ini tidak sungguhan, melainkan uang virtual sebesar Rp 300 juta. “Dengan kompetisi ini, saya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari cara berinvestasi di Pasar Modal Indonesia tanpa harus menanggung risiko harus kehilangan uang nyata,” jelas Nur di Kampus Terpadu, Jumat (10/6).
Selain itu, Ia mengungkapkan jika kompetisi tersebut dapat mencetak generasi muda yang nantinya mampu menjadi investor handal di masa mendatang. “Kegiatan ini berpotensi untuk mencetak investor handal karena permainan yang diselenggarakan ini menggunakan proses transaksi yang sebenarnya, yang mengacu pada Bursa Efek Indonesia sehingga perdagangan saham online ini seolah-olah nyata, hanya uang yang digunakan virtual,” urai Nur.
Kompetisi berdagang (trading) saham online ini diselenggarakan oleh PT OSK Nusadana Securities Indonesia dengan dua kategori, yaitu kategori individual dan grup.
Sementara itu, kompetisi tersebut juga mengadakan mini games yang disebut Member Get Member (MGM) atau yang dikenal dengan Affiliate dalam bahasa internet marketing. Untuk memenangkan MGM, peserta kompetisi harus mengajak 200 mahasiswa Indonesia lainnya untuk ikut serta kompetisi ini dan 100 diantaranya mendaftarkan diri menjadi kontestan. Mahasiswa FE-UMY, Rodes Medo pun berhasil meraih juara I dalam kompetisi MGM dengan mengajak 129 mahasiswa lainnya.
Rodes menuturkan kompetisi yang diikutinya tidak hanya mengajarkan berdagang saham bukan karena penuh spekulasi dan risiko, namun juga memerlukan analisa tajam sehingga bisa menjual dan membeli saham pada waktu tepat.
“Dengan kompetisi ini, saya bisa merasakan bagaimana menjadi seorang penjual saham. Meskipun hanya sebatas permainan dengan menggunakan uang virtual namun hal tersebut memberikan pengalaman berkesan tersendiri bagi saya dalam mengenal dunia saham sehingga mahasiswa tidak lagi asing dengan pasar modal saham.” terangnya.
Selain itu, Rodes mengakui, sebagai peserta, dirinya juga dituntut untuk mengembangkan kemampuan analisa tajam sehingga mampu menghasilkan keputusan yang tepat karena perdagangan saham ini bukan merupakan spekulasi namun juga memutuhkan ilmu dan pengalaman.