Berita

Mahasiswi Kedokteran UMY Jadi Wisudawan dengan Prestasi Terbanyak

mahasiswi kedoktan UMY prestasi terbanyak

Mahasiswi Program Studi Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi wisudawan dengan Prestasi Terbanyak. Sebanyak 12 prestasi berhasil diraihnya sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Wisudwati tersebut yakni Nia Thosimomia Tamimi, S.Ked.

Penghargaan sebagai wisudawan dengan Prestasi Terbanyak tersebut dibacakan dalam prosesi wisuda UMY Periode III Tahun Akademik (TA) 2025/2026, pada Rabu (19/2) di Sportorium UMY. Dalam pelaksanaan wisuda hari pertama yang diikuti oleh 633 wisudawan tersebut, Nia juga berhasil meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3.78. Adapun jumlah total wisudawan UMY pada periode kali ini adalah 1.265 wisudawan.

Dalam momentum wisuda hari pertama kali ini juga dimeriahkan dengan Aksi Bela Palestina yang menyoroti situasi terkini sesudah gencatan senjata, di mana menurut Presiden Amerika Serikat Donald Trump, rakyat Palestina akan diungsikan ke beberapa negara tetangga. Hal ini tentu memancing perdebatan dan melanggar hak asasi warga negara Palestina. Aksi ini ditunjukkan dengan pengibaran bendera Palestina oleh empat mahasiswa asing UMY asal Palestina.

Nia, wisudawan dengan penghargaan terbanyak ini merupakan wanita kelahiran tanah Bengkulu yang termasuk salah satu mahasiswa kedokteran UMY yang sangat aktif. Tak hanya aktif mengikuti perlombaan, Nia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan, yakni sebagai Wakil Ketua Internal Medical Research and Science Club (MARS) FKIK UMY.

Mahasiswi Kedokteran UMY ini mengungkapkan, manajemen waktu menjadi perjuangan tersendiri baginya dalam membagi antara kuliah kedokteran dan banyaknya perlombaan yang pernah ia ikuti. Namun demikian, itu tidak menjadi penghalang Nia untuk terus berprestasi karena ia memiliki prinsip bahwa apa yang sudah diniatkan pasti akan terjadi, konsisten dan maksimal dalam melakukan apapun.

“Tentu perjuangan terbesar adalah membagi waktunya antara akademik dan kegiatan lomba. Tapi saya memiliki prinsip kalau misalnya kita sudah niat itu pasti bisa terlaksana. Tidak bisa dipungkiri mahasiswa itu sibuk banget, tetapi kalau misalnya punya niat dan konsistensi untuk meraih sesuatu, itu bukan tidak mungkin,” ungkap mahasiswi Kedokteran UMY yang punya hobi mendengarkan musik.

Gadis kelahiran tahun 2002 ini juga mengungkapkan, bahwa jika ingin meraih sesuatu itu tidak bisa dilakukan dengan setengah-setengah.

“Ketika kita ingin meraih sesuatu itu juga jangan setengah-setengah harus dimaksimalkan. Tapi kalau sudah kita maksimalkan dan belum mendapat yang terbaik, tidak apa-apa. Berarti itu belum rezeki kita, tapi kita harus terus meningkatkan keterampilan dalam diri dan kuncinya konsisten,” ungkapnya saat ditemui selepas prosesi wisuda.

Orang tua menjadi motivasi dan semangat Nia untuk menjadi dokter. Hal itu ia buktikan dengan selama tiga setengah tahun menjalankan kuliah di UMY, ia berkesempatan pulang ke kampung halamannya di Bengkulu hanya sekitar dua sampai tiga kali. Ia pun bercita-cita menjadi dokter hebat yang bisa mengedukasi banyak orang di sekitarnya.

“Saya tertarik dan memang kemauan saya sendiri untuk kuliah kedokteran. Karena ketika saya melihat seorang dokter dan dia bisa mengobati dan mengedukasi pasien, itu sangat menginspirasi saya untuk jadi orang yang bermanfaat bagi sekitar,” lanjut Nia saat diwawancarai oleh tim Humas UMY di Sportorium UMY.

Lebih lanjut, Nia menceritakan semua perlombaan yang pernah ia ikuti menjadi sebuah momen yang sangat berkesan. Pernah dalam satu waktu ia harus mempersiapkan kebutuhan ujian praktik dan mempersiapkan untuk mengikuti lomba.

“Dari semua lomba yang pernah saya ikuti semuanya berkesan, karena menurut saya setiap pergi lomba itu ada saja pengalaman baru. Mau itu menang atau tidak menang, karena tetap pengalaman yang dicari. Bahkan pernah dalam satu waktu ada ujian praktik, skills lab dan persentasi lomba. Karena sebelum melakukan ujian praktik itu ada pretest, jadi saya harus belajar dahulu sembari saya juga harus mempersiapkan lomba, tapi alhamdulillah mendapat juara,” tuturnya.

Dua belas prestasi yang mengantarkan Nia menjadi wisudawati dengan prestasi terbanyak diantaranya adalah Juara 2 Video Edukasi Soedirman Medical Scientific (Somatic) 2023 Tingkat Nasional, Juara Favorit Video Edukasi Somatic 2023 Tingkat Nasional, Finalis Medical Sebelas Maret Scientific Competition (Medsomotion) 2023 Tingkat Nasional, Juara 1 Video Edukasi Mulawarman Islamic Medical Scientific Fair (Malica) Tingkat Nasional, Juara Favorit Video Edukasi Malica 2023 Tingkat Nasional, Juara 3 Video Edukasi Warmadewa Aesculapius Scientific Competition Tingkat Nasional, Juara 3 Video Edukasi Health Webinar/Seminar Bosowa Faculty of Medicine and Scientific Competition 2024 Tingkat Nasional, Juara 3 Lomba Video Promosi Kesehatan Mahasiswa Scientific Competition of Nursing Udayana (Sound) 2024 Tingkat Nasional, Juara 1 Lomba Poster Epidemiology In Action (Epidemic) 2024 Tingkat Nasional, Finalis Poster Publik – Rafflesia National Scientific Competition 2024 Tingkat Nasional, Juara 1 Video Edukasi Technology Competition and Baiturrahmah Research (TCNBR) 2024 Tingkat Nasional, dan Juara Favorit Scientific Atmosphere (SA) 16 tahun 2024 Tingkat Nasional.

Setelah melalui perjalanan panjang kuliah kedokteran di UMY, bagi Nia wisuda bukan akhir dari segalanya, melainkan menjadi awal dari babak baru yang harus ia jalani. Walaupun terkadang masih terbesit rasa malas, Nia langsung mengalihkan pikirannya dan mengingat kembali bahwa orang tua lah motivasinya hingga bisa sampai di titik sekarang. Selepas wisuda ini, Nia akan menjalani program profesi yang harus ditempuh mahasiswa kedokteran untuk mendapat gelar dokter (dr) atau yang biasa disebut koas. Selama dua tahun ke depan, Nia akan menetap di Purworejo untuk menjalani program koasnya dan betugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Tjitrowardojo Purworejo.  (Ndrex)