Berita

Mahasiswi Pertanian UMY teliti Bakteri Aerob dalam tanaman Anggrek

Bakteri pseudomonas atau bakteri penyebab busuknya akar tanaman anggrek grammatophyllum atau biasa dikenal dengan nama anggrek macan merupakan jenis bakteri aerob atau bakteri yang dapat hidup dan menyebar melalui oksigen.

Bakteri pseudomonas atau bakteri penyebab busuknya akar tanaman anggrek grammatophyllum atau biasa dikenal dengan nama anggrek macan merupakan jenis bakteri aerob atau bakteri yang dapat hidup dan menyebar melalui oksigen. Sehingga jika menemukan tanaman anggrek yang akarnya membusuk harus segera dibuang atau dibakar agar tidak menyebar ke anggrek yang lain.

Demikian disampaikan Mahasiswa Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Liana di Kampus Terpadu Kamis (1/4) ketika menyampaikan hasil penelitian ’Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penyebab Busuk Akar pada Tanaman Anggrek grammataphyllum’ yang dilakukannya.

Menurut Liana, ketika calon tunas anggrek sudah busuk dan tidak segera dibuang, tanaman anggrek di sebelahnya dapat tertular dan menjadi busuk. ”Busuknya akar tanaman anggrek ini dapat merugikan pemilik tanaman, terutama para petani bunga anggrek macan, maupun penjual bunga  baik skala besar maupun kecil,” urainya.

Selama ini belum ada penelitian yang menjelaskan bakteri apa yang menyebabkan akar anggrek macan seringkali menjadi busuk. ”Belum adanya penelitian inilah yang mendorong saya untuk melakukan penelitian yang tidak hanya menentukan jenis bakteri tetapi juga karakteristik, sifat, warna, bentuk, ukuran, dan dapat tumbuh pada media apa saja,” jelasnya.

Penelitian tersebut dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari mencari anggrek macan yang busuk, kemudian mengambil akar yang busuk tersebut dan menyemprotnya dengan aquades atau air murni. ” Setelah itu akar busuk yang telah disemprot tersebut kemudian diambil dan ditanam pada Natrium Akar atau media untuk menanam bakteri. Setelah ditanam dan diperbanyak selama tiga hari langkah selanjutnya menyeleksi bakteri-bakteri mana saja yang dapat emnyebabkan akar anggrek macan membusuk. Setelah diperoleh jenis bakterinya kemudian baru menentukan karakterisasinya,” tambahnya.

Disinggung mengenai cara pencegahan atau penanggulangan bakteri tersebut, menurut Liana selama ini para petani bunga atau pemilik bunga anggrek macan menggunakan pestisida. ”Namun penggunaan pestisida berlebih tidak dianjurkan karena mengandung residu. Residu tersebut dapat mempengaruhi kualitas tanaman maupun kualitas tanahnya. Mungkin ke depan akan ada penelitian untuk membuat pestisida organik, atau pestisida dari tumbuhan untuk menanggulangi bakteri pseudomonas penyebab busuknya akar  tanaman anggrek macan,” pungkasnya.