Aksi terror yang dilakukan oleh sejumlah oknum saat ini untuk mencapai suatu tujuan yang mereka inginkan saat ini bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. Aksi terror yang selama ini terjadi di sejumlah negara termasuk di Indonesia merupakan aksi yang semata – mata hanya merugikan masyarakat tanpa ada suatu tujuan yang jelas.
Hal ini disampaikan oleh Tun Dr. Mahathir Mohammad dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Kedamaian Sejagat dan Kriminalisasi Perang: Inisiatif Serantau” bertempat di Sportorium Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa, (4/09). Dalam orasi ilmiah tersbeut turut dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin dan Ketua MUI Prof. Dr. Anwar Abbas serta Dosen dan Mahasiswa UMY.
Mahathir menjelaskan bahwa penggunaan aksi kekerasan seperti aksi terror, pembunuhan dan pemboman sangat begitu tidak manfaatnya. “Aksi teroris tersebut ini tidak memiliki sasaran yang jelas dan sangat merugikan warga sipil serta merusak tempat atau fasilitas – fasilitas umum yang sebenarnya dibuat untuk digunakan oleh warga sipil” jelasnya.
Beberapa aksi terorisme yang dilakukan oleh oknum – oknum tersebut menurut Mahathir juga menyebabkan citra atau image dari Islam tercoreng dan menjadi buruk di mata masyarakat dunia. “Agama Islam menjadi buruk di mata dunia padahal ajaran – ajaran dari agama Islam tidak pernah mengajarkan hal demikian seperti saling membunuh, melukai orang dan hal –hal lain yang sifatnya negatif” ujarnya.
Dalam orasi ilmiah ini Mahathir menegaskan perang yang terjadi dibelahan dunia manapun baik itu di bagian timur tengah, asia, dan sleuruhnya harus segera dihentikan karena sangat merugikan. “Perang hanya membuat warga masyarakat menjadi menderita dan sengsara. Selain itu perang bukanlah menjadi solusi malah sebaliknya semakin membuat masalah menjadi panjang dan terus menyebabkan kerugian” tegasnya.