Berita

MAPALA UMY Akan Lakukan Ekspedisi Pendakian Ke Gunung Elbrus Rusia

Tim Ekspedisi ke Gunung Elbrus, MAPALA UMY, seusai audiensi dengan Rektor UMY
Tim Ekspedisi ke Gunung Elbrus, MAPALA UMY, seusai audiensi dengan Rektor UMY

Lima mahasiswa UMY yang tergabung dalam Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) UMY akan melakukan ekspedisi dan pendakian ke Gunung Elbrus Rusia. Sebelum keberangkatannya, mereka pun melakukan audiensi dengan Rektor UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA pada Kamis (22/5). Dalam audiensi tersebut mereka menjelaskan dan memberikan informasi mengenai persiapan mereka untuk melakukan ekspedisi ke Gunung Elbrus.

Tim Ekspedisi MAPALA UMY ke Gunung Elbrus, seusai audiensi dengan Rektor UMY

​Dalam pemaparan Suwarjono Lempo, Manager para atlet yang akan melakukan pendakian ke Gunung Elbrus mengatakan bahwa mereka membutuhkan waktu 6 bulan untuk mempersiapkan semuanya. Bukan hanya dalam bentuk finansial saja, namun juga dukungan dari berbagai pihak serta beberapa peralatan yang dibutuhkan. “Tapi yang paling penting di sini tentunya fisik para atlet yang melakukan pendakian. Karena kendala pendakian yang paling membahayakan itu lebih pada suhu di sana. Karena itu, kita harus menyiapkan banyak makanan agar bisa mengatasi kendala suhu tersebut. Untuk masalah teknis dan tracking bisa dikendalikan,” paparnya.

Suwarjono juga mengatakan, untuk melatih fisik para atlet mereka melakukan kerjasama dengan Yayasan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan konsultan ahli pendakian yaitu Djukardi Ardiana. Para atlet itu nantinya akan diberi pengetahuan tentang standar dalam melakukan pendakian, di mana medan yang akan mereka tempuh berbeda dengan gunung-gunung yang ada di Indonesia. “Selain itu, mereka juga akan diajarkan untuk bisa bertahan juga dengan makanan di sana. Jadi, selama beberapa bulan ini kita memang tidak makan nasi dulu. Karena makanan di sana roti, jadi mau tidak mau ya kita harus tetap bertahan dengan cara tidak makan nasi,” jelasnya.

Selain melatih fisik, mereka juga melatih bahasa dan gaya hidup di sana. Hal ini sangat dibutuhkan agar mereka tetap bisa bertahan hidup di negara lain. “Untuk bahasa kami meminta bantuan pada Prodi Bahasa Inggris UMY, dan Drop In Center UMY untuk melatih bahasa Rusianya,” imbuhnya.

Hal terpenting lainnya menurut Suwarjono, mereka tidak hanya akan melakukan pendakian. Namun juga akan mengadakan penelitian mengenai kehidupan umat Muslim di sana, khususnya umat Muslim yang tinggal di kota besar Terskol di kota Caucasus. Sebab konon kota tersebut merupakan kota yang dulunya menjadi tempat jalur orang Islam menyiarkan agama Islam di perbatasan kota Georgia tersebut, sehingga penduduk di sana mayoritas Muslim.

“Nantinya kami akan melakukan penelitian selama 4 hari di sana. Kemudian dari hasil penelitian dan pengumpulan data tersebut rencananya akan kami jadikan sebuah buku tentang sejarah Muslim di kota Caucasus. Buku itu sendiri nantinya akan lebih banyak mengangkat masalah sosial budaya yang ada di kota tersebut. Dan dalam pengumpulan data itu kami juga akan ditemani oleh Fixor, agar kami bisa mendapatkan data yang valid. Karena rata-rata penduduk di kota tersebut menggunakan bahasa Rusia, bukan bahasa Inggris,” jelas Suwarjono lagi.

Sementara itu, Ahkmad Rasyid Gandi, salah seorang mahasiswa yang akan melakukan ekspedisi ke Gunung Elbrus mengatakan, bahwa mereka akan berangkat pada 28 Juni 2014 dari Yogyakarta hingga 19 Juli 2014. “Kami akan berangkat tanggal 28 Juni 2014, dan saat itu sebenarnya sudah memasuki bulan Ramadhan. Jadi sepertinya kami akan melaksanakan ibadah puasa di sana. Dan ini bisa menjadi pengalaman berharga kami, karena bisa menikmati bulan puasa di negara yang minoritas Muslimnya,” jelasnya.

Adapun jumlah orang yang akan berangkat hanya 5 yaitu Singgih Alnin Muttaqin, Ahkmad Rasyid Gandi, M. Fauzan, Saigunsi Bonita Arimi, dan Suwarjon Lempo. Namun yang melakukan pendakian sejumlah 4 orang dan Suwarjono Lempo selaku Manager akan memantau mereka ketika melakukan pendakian. Selain itu mereka juga akan didampingi oleh Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PE selaku Wakil Rektor III.​

Selain melakukan pendakian dan pengumpulan data, mereka juga akan memecahkan rekor Muri menggunakan baju batik di Gunung Elbrus. Mereka juga melibatkan kerja sama dengan Kemelu RI, Dubes Rusia di Indonesia, FPTI Pusat, Pemda Bantul, KONI DIY, Dinas Pariwisata DIY, Dinas Kebudayaan DIY, MURI, Pemprov DIY, KAUMY, Penganggeng Kaeraton Nyayagyokarto, Yayasan IKIP UNY, AAU, Lembaga Psikologi “Mitra Sejahtera”. Sedangkan kerjasama internalnya yakni Pers Kampus Nuansa, Ciko UMY, Ikom Radio, RPC, dan PSM. (Icha)