Mapala UMY siang ini (21/12) mengirimkan tim relawan untuk membantu evakuasi korban banjir di Purworejo. Relawan diterjunkan atas instruksi universitas dan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB). Para relawan tersebut berjumlah 7 orang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 2 orang perempuan akan turut membantu proses evakuasi warga korban Banjir di kecamatan Butuh, Purworejo.
“Kita diminta untuk mengirimkan realawan penanggulangan banjir, disana dibutuhkan personil karena 100KK belum terevakuasi. Mereka (relawan) akan ditempatkan di lapangan untuk evakuasi warga, untuk yang perempuan bisa bantu di dapur umum,” kata Oryza Sativa Arifin selaku bendahara Mapala UMY ketika di temui di kampus setempat.
Selain mengirimkan relawan pihaknya juga akan mengirimkan bantuan logisitik, namun terlebih dahulu mengirimkan tim untuk memantau apa saja yang dibutuhkan para korban di lapangan. “Kita baru kirim orang saja, logistik akan menyusul setelah melihat kondisi apa saja yang dibutuhkan karena kita baru tadi pagi dapat kabar dan diperintahkan kesana. Insya Allah kalau tidak ada halangan jam 2 siang ini kita berangkat.”
Oriza mengaku Mapala UMY memang kerap menjadi tim relawan membantu BNPB pada berbagai bencana di tanah air. “Sebelumnya kami banyak turun di berbagai bencana seperti banjir Jakarta dan erupsi Merapi, kami turun. Kita sering dihubungi (BNPB). Beberapa saat yang lalu kami dihubungi BNPB untuk gerak, dan baru saja Universitas juga menginstruksikan untuk terjun kesana, jadi sekalian,” kata mahasiswi Ilmu Ekonomi UMY angkatan 2011 itu.
Seperti diberitakan sedikitnya 11 kecamatan di kabupaten Purworejo dilanda banjir, diantaranya Kecamanatan Purworejo, Pituruh, Bruno, Ngombol, Bagelan, Purwodadi, Grabag, Bayan, Kutoarjo, Butuh, dan Kemiri. Banjir disebabkan oleh hujan deras sejak kamis malam dan mengakibatkan beberapa sungai di daerah tersebut meluap. Bencana tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga dan sawah pertanian terendam dan dilaporkan telah menelan 3 orang korban jiwa. (Lalu)