Masa Ta’aruf (MATAF) bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 resmi dibuka. Hal itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Rektor UMY dan pemasangan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa baru, yang diwakili oleh mahasiswa yang berasal dari Rwanda, Afrika Tengah, Arab Saudi, Papua, dan Aceh, pada Selasa (6/9) pagi di Sportorium UMY. Acara pembukaan MATAF tersebut dihadiri 4600 mahasiswa baru, pimpinan fakultas dan mahasiswa asing yang tahun ini menjadi mahasiswa baru UMY.
Prof. Dr. Bambang Cipto, MA dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa baru karena telah memilih UMY. “Kami mengucapkan terima kasih kalian telah memilih UMY sebagai tempat belajar. Sebagai gantinya, kami mewakili pihak Universitas siap mengawal adik-adik menjalani proses masa kuliah tiga hingga empat tahun kedepan,”paparnya.
Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa mahasiswa baru selayaknya bangga telah menjadi bagian dari UMY karena telah berhasil menggelar berbagai event nasional maupun Internasional . “Gedung Sportorium ini telah beberapa kali menggelar event nasional maupun Internasional. Bulan Mei kemarin kita dipercaya sebagai tuan rumah Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan. Selain itu, salah satu event Internasional terakhir yaitu penyelenggaraan ABU Robocon yang mencakup Asia-Pasifik. Saya kira kita perlu bangga atas penunjukkan UMY sebagai tuan rumah,”tambahnya.
Beliau juga berharap mahasiswa baru UMY dapat meraih prestasi selama masa kuliah nantinya. “Beberapa waktu lalu ,Mahasiswa Teknik Mesin telah menunjukkan prestasi sebagai juara Autodesk Design Competition tingkat ASEAN. Itu menunjukkan bahwa UMY menjadi tempat yang cocok bagi kalian untuk mengukir prestasi. Kakak-kakak kalian sudah menunjukkan prestasi yang membanggakan. Saya harap kalian bisa mencontoh prestasi tersebut,”harapnya.
Sementara itu hadir pula ketua PP Muhammadiyah , Haedar Nashir yang dalam sambutannya berpesan agar mahasiswa baru dapat menjadi insan pembelajar dan menjadi calon intelektual yang haus ilmu. “Kampus ini adalah kampus yang punya nama besar dan harapan besar. Oleh karena itu saya berpesan kepada kalian untuk terus menjadi pembelajar ,menjadi calon intelektual yang haus ilmu. Kalian harus mempunyai semangat untuk menjadi cendekiawan muslim,”paparnya.
Haedar menambahkan sebagai calon cendekiawan muslim, mahasiswa tidak hanya pandai namun harus mempunyai moral yang baik pula. “Pandai saja tidak cukup, moral juga harus baik. Saat ini bangsa Indonesia memiliki masalah pada moral anak-anaknya. Untuk itu penting bagi calon cendekiawan muslim seperti kalian juga memperhatikan moral,”tambahnya.
Dalam penutupnya beliau berpesan kepada mahasiswa baru untuk menjadi insan pengubah sosial. Menurutnya, mahasiswa perlu melihat sekitar dan menginisiasi perubahan. “Lihatlah sekitar kalian, masyarakat kita saat ini perlu pengubah sosial dan kalianlah calon-calon pemimpin bangsa yang akan memimpin sepuluh atau dua puluh tahun lagi. Maka jadilah pemimpin yang mengikuti jejak Rasulullah dan pendiri bangsa ini, yang mencintai bangsanya lebih dari dirinya sendiri,”tutupnya. (bagas)