Berita

Masih Banyak Pengelola Jurnal Ilmiah Tidak Mengerti Aturan dan Etika Publikasi

Jurnal Komunikator Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bersama LP3M bekerjasama dengan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) mengadakan pelatihan Open Journal System di Gedung AR. Fachruddin A Lantai 5, Sabtu (1/12). Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengelola dan mengoperasikan OJS (Open Journal System) yang berbasis online kepada para pengelola jurnal di seluruh Indonesia. Hal ini juga dikarenakan selama ini masih sedikit yang mengetahui cara menggunakan OJS tersebut.

Terdapat 80 pengelola jurnal yang mengikuti pelatihan ini, dengan 45 diantaranya berasal dari daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam proses pelaksanannya, relawan RJI menjelaskan bagaimana sistem kerja OJS dengan lebih memfokuskan kepada pengelola yang berada di bagian jurnal manager. “Acara ini dibuat sebagai inisiasi untuk membantu pengelola jurnal di seluruh Indonesia khususnya di Yogyakarta yang berada di bagian jurnal manager, karena tugas jurnal manager sama beratnya dengan editor dan reviewer,” ujar ketua RJI Andri Putra Kesmawan ditemui di sela-sela acara pelatihan.

Namun faktanya seperti yang dikatakan oleh Andri, tak sedikit pula pengelola jurnal yang belum sepenuhnya mengerti aturan dan etika soal publikasi jurnal ilmiah. Menurutnya masih ada praktik misconduct (negatif, red) berupa pelanggaran etika publikasi dan sampai saat ini masih kerap terjadi. “Tidak sedikit kasus praktik misconduct yang melanggar etika publikasi yang dilakukan oleh pengelola jurnal. Hal itu terjadi karena banyak tuntutan dan aturan-aturan yang diterapkan membuat segelintir pengelola jurnal menyiasatinya untuk menghindari aturan tersebut. Seperti halnya etika publikasi yang ditabrak sana-sini. Jadi adanya pelatihan ini bisa sedikit memberikan gambaran mengenai apa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mempublikasikan jurnal ilmiah mereka. Jadi saya berharap agar pengelola lebih berhati-hati dalam menerbitkan naskah,” tutur Andri.

Melalui pelatihan ini RJI juga mengharapkan jurnal-jurnal yang mereka dampingi bisa naik kelas. Seperti Jurnal Komunikator dari Ilmu Komunikasi UMY yang berhasil meraih akreditasi SINTA peringkat 4 pada 9 Juli 2018 dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Jurnal yang selama ini RJI dampingi sudah mulai peduli dengan sistem online seperti OJS ini. Saya merasa senang dengan kemajuan jurnal di Indonesia terutama yang kami dampingi, salah satunya dari Jurnal Komunikator UMY yang sudah meraih akreditasi SINTA peringkat 4 dari Kemenristekdikti,” pungkasnya. (Habibi)