Berita

Memaknai Puasa dan Lebaran Dengan Berbagi

Umat muslim sudah memasuki bulan Syawal 1439 Hijriyah setelah melakukan puasa selama bulan suci Ramadhan. Memasuki babak yang baru, umat muslim diharapkan mampu menambah tebalnya keimanan. Demikian juga dengan keutaman – keutamaan ibadah yang dilakukan selama bulan suci diharapkan mampu memberikan rasa empati yang tinggi terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Selain itu, kewajiban membayar zakat fitrah bagi umat Islam, menjadi cara agar setiap muslim dapat merayakan hari kemenangan dengan bahagia.

Pada Rabu (27/6) di Studio 1 Televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta Dr.Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. menjadi pembicara dalam acara “Plengkung Gading” yang bertemakan “Bagaimana Kita Memaknai Lebaran”. Dalam pemaparannya, Rektor UMY mengatakan bulan Ramadhan dan Syawal memiliki makna yang besar bagi umat muslim. Puasa satu bulan penuh dan membayar zakat fitrah dapat mensucikan hati serta harta yang dimiliki. Selain itu, Gunawan juga menyampaikan bahwa sesunggunya keutamaan dari menjalankan ibadah di bulan suci ialah mampu meringankan beban sesama muslim.

“Memaknai puasa dan kemuadian lebaran, seharusnya kita bisa peka terhadap permasalahan sosial. Selain itu, kewajiban untuk membayar zakat adalah bentuk bahwa agama Islam peduli dengan keadaan sosial sekarang ini,” begitu ujarnya.

Selanjutnya, Gunawan juga menyampaikan UMY yang merupakan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak di bidang pendidikan turut memberikan perhatian yang nyata kepada permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Melalui program – program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UMY seperti menerjunkan mahasiswa pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tersebar di seluruh Yogyakarta dan sekitarnya. Selain itu, UMY juga mengirimkan mahasiswanya untuk KKN di daerah 3T, yaitu di Desa Tli’u Kecamatan Amanuban Timur (NTT) oleh Dharma Cita Nusantara (30 mahasiswa); Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (NTB) oleh Generasi Indonesia Mengabdi (49 mahasiswa); Sambi Rampas, Manggarai Tmur (NTT); kampung Warmon, Sorong (Papua Barat) oleh Mahardika Bakti Nusantara; Desa Tepal, Sumbawa (NTB) oleh Unit Pengabdian Indonesia (26 mahasiswa); Desa Maspul, Desa Sei Limau, Desa Bukit Harapan, Sebatik Tengah (Kaltara) oleh Generasi Bakti Negeri (29 mahasiswa); dan Long Keluh, Berau (Kaltim) oleh Lensa Borneo (22 mahasiswa).

“Muhammadiyah yang peduli dengan keadaan sosial di masyarakat juga dilakukan oleh UMY. Kami mengirim mahasiswa kami untuk melakukan pengabdian masyarakat mulai dari daerah Yogyakarta hingga tempat – tempat yang jauh di belahan Indonesia timur. Hal ini dilakukan untuk Syiar Islam dan memberikan sesuatu yang baru bagi masyarakat di sana,” tambahnya.

Kemudian Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA yang turut hadir dalam acara yang sama sebagai Ketua BAZNAS Pusat menyampaikan bahwa bahwa zakat memiliki banyak menfaat. Bukan hanya untuk membantu sesama, akan tetapi dapat mensucikan harta yang dimiliki oleh seseorang. Karena setiap harta yang dimiliki seseorang, terdapat hak bagi orang lain.

“Zakat itu banyak manfaatnya bagi yang melakukannya. Harta kita dapat bersih, selain itu di setiap rezeki yang kita miliki terdapat hak orang lain,” tuturnya.

Kemudian Bambang juga mengajar seluruh orang untuk rutin berzakat, karena zakat tidak membuat orang yang melakukannya jatuh miskin. “Ayo kita ramai – rami berzakat, ketika kita banyak zakat maka Allah akan menambah nikmat kita, bukan malah mengurangi,” tambahnya. (ak)