Sains dan teknologi memeran peranan yang penting dalam dalam kemajuan suatu bangsa. Siapapun yang ingin menguasai dunia, maka harus mampu menguasai sains dan teknologi. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang diwakili oleh Wakil Menteri (Wamen) Bidang Pendidikan Musliar Kasim pada acara pembukaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXV di halaman Sportorium Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (10/7).
“Dua hal ini (sains dan teknologi) merupakan dua hal yang menentukan pertarungan dalam kompetisi global. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang terus membangun, maka tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mengembangkan dan mentransformasi ilmu pengetahuan dan teknologi hingga tahapan implentasi yang benar-benar dapat memperteguh martabat bangsa ini dalam pergaulan dunia yang makin kompetitif” ungkapnya.
Wamen Bidang Pendidikan sendiri secara simbolis membuka ajang tahunan ini yang ditandai dengan pemukulan lesung penyerahan gunungan wayang dari Rektor UMY.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris Daerah Drs. Ichanuri berpesan agar para peserta PIMNAS kali ini dapat menjadi intelektual yang kreatif dan inovatif. “Hendaknya para peserta telah menghayati alam pikiran seorang inovator, membangun sikap dan kebiasaan berpikir kreatif-inovatif dan mempelajari dimensi-dimensi kreativitas.
Menurut Sri Sultan, sistem pendidikan kita selama ini cenderung mencetak intelektual-intelektual yang tidak kreatif. Seharusnya, mahasiswa diberi kebebasan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kreativitas mereka. “Kreativias mahasisiwa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, apabila selama di bangku kuliah diberi kebebasan serta teantangan untuk berkreasi, berekplorasi, bereksperimen dalam tindakan-tindakan yang nyata. Dengan demikian teori dan dunia realita akan terakumulasi dalam semangat keingintahuan mahasiswa” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UMY Dasron Hamid menekankan pentingnya jiwa kemandirian sebagai karakter yang harus dimiliki generasi muda Indonesia. Dasron menilai, karakter berjiwa mandiri haruslah tumbuh dan menjadi jalan hidup generasi muda yang merupakan penerus estafet pembangunan bangsa.
“Tema kemandirian dalam PIMNAS XXV ini sengaja kami pilh untuk memacu semangat generasi muda bangsa Indoensia sebagai aktor masa depan untuk dapat membangun Indonesia agar dapat setara dengan Negara-negara maju. Karakter mandiri ini aruslah tumbuh dan menjadi way of life dari generasi muda kita, dalam hal ini para mahasiswa peserta PIMNAS XXV yang berasal dari penjuru tanah air” jelasnya.
Dalam pembukaan PIMNAS ke-25 ini juga diserahkan piala ‘Adhikarta Kertawidya’ atau piala bergilir Menteri Pendidikan Nasional untuk juara umum PIMNAS kepada Rektor UMY selaku tuan rumah. Selanjutnya, piala yang tahun lalu dimenangkan Universitas Gadjah Mada ini akan kembali diperebutkan 95 perguruan tinggi se-Indonesia.
Pada akhir acara pembukaan menampilkan gebyar nusantara melaui tarian tradisional oleh 50 penari dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Tarian ini mencerminkan bahwa Yogyakarta merupakan Indonesia mini.