Program Studi Teknik Mesin Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan kuliah umum pada, Rabu (24/04) guna menyiapkan mahasiswa vokasi yang dapat berprestasi dalam menghadapi revolusi industri pada era saat ini.
Mengundang Ibnu Siswanto S.Pd.T., M.Pd., Ph.D dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang menjadi pemateri pada saat itu, beliau menjelaskan bagaimana pentingnya menjadi mahasiswa vokasi yang dapat berprestasi dimanapun nanti berada. “Sebagai mahasiswa di bidang teknik, tentunya praktik langsung di lapangan lebih dibutuhkan, mengingat saat ini berbagai macam kebutuhan menuntut untuk serba cepat. Kemampuan di dunia kerja khususnya di bidang industri masa depan haruslah tidak hanya mengandalkan skillnya saja, namun juga cara kerjasamanya. Mahasiswa jaman sekarang dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan semua hal khususnya di bidangnya. Banyak pekerjaan yang sudah semakin punah, semakin bertambah juga pekerjaan yang tumbuh membuka peluang-peluang baru, oleh karenanya persiapkan diri dari sekarang untuk menembus lapangan pekerjaan bagi mahasiswa teknik mesin ketika sudah lulus nantinya,” paparnya.
“Selain itu, refleksi perkembangan diri negara berkembang menjadi negara maju juga sebaiknya harus dipersiapkan oleh para mahasiswa/i di Indonesia saat ini. Siapkan mahasiswa untuk siap dalam perubahan, karena pada dasarnya kampus adalah sebagai pengerak dalam berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi contohnya. Revolusi industri dapat menjadi dampak bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” lanjutnya.
Dalam penyampaian selanjutnya, beliau mengajak mahasiswa untuk menerapkan apa yang selama ini beliau terapkan kepada mahasiswanya, dan juga menambahkan bahwa ada lima sektor prioritas dalam mempersiapkan revolusi industri. “Amati, tiru, dan modifikasi ada baiknya untuk kita jadikan sebagai patokan. Di Indonesia, ada lima sektor yang dipilih untuk dijadikan sektor prioritas dalam program revolusi industri, yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia,” jelas Ibnu.
Adapun hal senada juga disampaikan oleh salah satu pemateri dari dosen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Adalah Sugiyanto,S.T., M. Eng yang menjelaskan tentang hal serupa dengan Ibnu, yaitu mengenai sektor yang dipilih untuk program revolusi industri. “Lima sektor yang menjadi prioritas dalam program revolusi industri adalah apa yang telah dipaparkan oleh pak Ibnu. Dengan begitu dimulailah langkah-langkah segera dengan aspirasi jangka panjang untuk sektor-sektor prioritas tersebut. Seperti yang telah disikapi oleh Kemenristekdikti, bahwa jumlah prestasi mahasiswa semakin bertambah, oleh karena itu membangkitkan mahasiswa teknik mesin untuk dapat berprestasi haruslah digencarkan lagi. Dimulainya dari diri sendiri, bukan dari hasil meniru orang lain. Karena pada dasarnya prestasi itu harus kita gali dan kita cari,” papar Sugiyanto.
“Apabila nanti mahasiswa tidak dapat berprestasi baik itu berupa karya atau hasil nilai, sangatlah sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya. Mahasiswa harus bisa berdaya saing di luar, harus bisa mentransfer ilmunya dengan komunikasi yang jelas, dan juga harus siap mental dalam menghadapi dunia kerja nantinya. Kemampuan yang sejalan dengan revolusi industri dapat berupa bagaimana cara menyelesaikan masalah, kreatifnya, cara berpikirnya, negosiasi, manajemen waktu, cara mengatur emosi, dan perencanaan segala yang akan dilakukan. Jadi siapkan semuanya sebaik mungkin, agar hasilnya dapat maksimal,” tutupnya.