Berita

Menteri Pertanian RI Membuka Acara Seminar PERAGI di UMY

Sabtu (17/10) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi tuan rumah Seminar Nasional Peragi (Perhimpunan Agronomi Indonesia) dengan tema “Peran PERAGI dalam Memperkuat Inovasi dan Petani Milenial untuk Mewujudkan Pertanian Tangguh dan Berdaya Saing”. Kegiatan yang diselenggarakan melalui kanal Youtube dan Zoom ini dihadiri oleh 331 peserta. Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H turut hadir untuk membuka acara yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa PERAGI dan Kementerian Pertanian RI memiliki relasi yang bagus, sehingga adanya seminar nasional seperti ini sangat penting untuk dilakukan. “PERAGI dan Kementerian Pertanian memiliki relasi yang bagus. Peragi ini juga memiliki peran penting di sektor pertanian, oleh sebab itu saya berharap bisa berjalan bersama melihat permaslahan yang ada sehingga kedepan terus bisa tumbuh bersama dengan baik, menjadi maju, dan lebih modern,” ungkapnya.

Syahrul Yasin Limpo juga mengajak PERAGI untuk bekerjasama mewujudkan pertanian sebagai pilar utama untuk menopang kesejahteraan kehidupan masyarakat. Dalam kesempatan ini, Mentan RI juga membagikan beberapa hasil capaian kerjanya, antara lain kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) di bidang pertanian sebesar 16,24 persen, dan kenaikan nilai ekspor mencapai 20,84 persen. “Di tengah kondisi pandemik ini, pertanian mampu mencapai angka itu sungguh luar biasa. Di saat sektor lain menurun, pertanian justru menjadi sandaran ketika pandemik, maka untuk bisa terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi ini, kita perlu bekerja sama, yang fokus dan tulus agar kerja kita memiliki arti,” ujar Syahrul Yasin Limpo lagi.

Sesuai dengan tema yang diangkat, Inovasi teknologi budidaya tanaman hasil agronom sangat dibutuhkan untuk membangun pertanian yang tangguh dan berdaya saing. Inovasi dan jiwa tangguh berdaya saing menjadi kunci serta modal utama bagi bangsa untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan Indonesia. Untuk bisa mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan Indonesia yang lebih baik, dibutuhkan peran dari petani milenial. “Untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan itu kita bergantung pada petani yang responsif, kreatif, dan akseleratif dan itu semua dimiliki oleh petani muda atau petani milenial. Oleh sebab itu PERAGI menggelar acara seminar tahunan ini sekaligus memperingati hari ulang tahun Peragi yang ke-43,” ucap Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., IPM Ketua Panitia Seminar Nasional.

Seminar Nasional yang digelar ini merupakan medium untuk penggalian dan diseminasi inovasi teknologi pertanian rekayasa sosial budaya dan ekonomi. Selain sebagai media, seminar ini bertujuan untuk menghimpun informasi teknologi sosial budaya dan ekonomi yang nantinya akan disebarluaskan dan bisa mewujudkan pertanian tangguh yang berdaya saing. Selain itu, dalam seminar nasional PERAGI juga diperkenalkan profil-profil petani muda milenial yang bercerita mengenai pengalamannya dalam mengelola usaha dibidang pertanian yang komparatif dan kompetitif. “Hasil dari seminar ini nanti akan kami sampaikan kepada para pemangku kepentingan di sektor pertanian dengan harapan bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang pertanian kedepannya,” tambah Gatot.

Tema Seminar kali ini juga menjadi penting karena Indonesia sebagai negara agraris memiliki kesempatan untuk memajukkan sektor pertanian. “Ini adalah tema yang penting untuk sekarang dan kedepannya, manakala Indonesia ingin meningkatkan peran sebagai negara agraris. Maka kedepan ada dua kunci yang menentukan, yakni inovasi dan petani milennial. Milennial dan inovasi memang tidak bisa terpisah karena milennial selalu punya inovasi yang fresh,” tutur Prof. Dr. Ir. Andi Muhammad Syakir, M.S Ketua Umum Peragi. Selain meningkatkan inovasi, hal penting yang harus ditingkatkan adalah meningkatkan nilai ekspor dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Kemiskinan itu banyak sekali yang hadir dari para petani padahal lahan pangan yang bisa digarap sangat banyak, alasannya ya itu tadi, harus ada pembaruan supaya bisa bersaing dan mengangkat ekonominya,” tambah Andi.

Sebagai tuan rumah Seminar, Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia. “Saya sangat berterimakasih karenas udah mempercayakan UMY sebagai host acara seminar nasional ini. Semoga hasil dari seminar ini bisa menghasilkan generasi pertanian yang tangguh dan berdaya saing tinggi, ketika pangan kita tangguh maka generasi yang tercipta juga generasi tangguh, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak ketergantungan terhadap SDA tapi SDM juga harus berdaya saing tinggi,” tutup Gunawan. (hbb)