Berita

Minim Informasi dari Kampus, Mahasiswa Cenderung Mencari Beasiswa Melalui Internet

Melanjutkan pendidikan pada tingkat selanjutnya di luar negeri merupakan suatu hal yang diimpikan setiap mahasiswa. Terlebih jika keberlanjutan tersebut diraih karena torehan prestasi akademik, sehingga memperoleh beasiswa yang tentunya meringankan beban orang tua mereka. Selain itu, keberlanjutan tersebut juga akan menjadi sebuah kebanggaan bagi universitas tempat mahasiswa tersebut belajar. Masalahnya, dukungan universitas-universitas dalam memberikan informasi mengenai berbagai macam program beasiswa cenderung minim.

Melanjutkan pendidikan pada tingkat selanjutnya di luar negeri merupakan suatu hal yang diimpikan setiap mahasiswa. Terlebih jika keberlanjutan tersebut diraih karena torehan prestasi akademik, sehingga memperoleh beasiswa yang tentunya meringankan beban orang tua mereka. Selain itu, keberlanjutan tersebut juga akan menjadi sebuah kebanggaan bagi universitas tempat mahasiswa tersebut belajar. Masalahnya, dukungan universitas-universitas dalam memberikan informasi mengenai berbagai macam program beasiswa cenderung minim.

Demikian disampaikan Kepala Program Studi Ilmu Hubungan Universitas Muhammadiyah (UMY) Sugeng Riyanto, SIP, M.Si sehabis menerima kunjungan dan promosi pendidikan Southern Taiwan University (STUT) ke UMY, Rabu (13/10) pagi di Ruang Sidang HI, Kampus Terpadu UMY.

Menurut Sugeng,  meskipun jumlah mahasiswa UMY yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri cukup banyak, kebanyakan mahasiswa tersebut memperoleh informasi dengan  mengandalkan media internet dalam mencari program-program pendidikan maupun beasiswa. Padahal, kebutuhan akan informasi tersebut sebenarnya diperoleh sejak dini sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan jauh lebih matang. “Kami ingin memberikan informasi itu kepada mahasiswa, oleh sebab itu adalah kunjungan ini”, ungkap Sugeng.

Sugeng selanjutnya menjelaskan, kunjungan seperti ini juga merangsang para mahasiswa yang belum begitu tahu bahwa begitu banyak kesempatan dalam mengenyam pendidikan yang lebih tinggi di luar negeri.  Kunjungan ini diharapkan Sugeng dapat membuka cakrawala mahasiswa.

STUT merupakan Universitas Teknik dan Kejuruan dengan peringkat terbaik dalam akreditasi yang dilakukan Departemen Pendidikan Taiwan pada tahun 2009. STUT mengunjungi UMY di sela-sela penyeelenggaraan program promosi pendidikan Taiwan Education Fairs di Yogyakarta bersama 20 Universitas Taiwan lainnya pada hari itu.

Sementara Koordinator Divisi Student AffairsOffice of International Affairs STUT, Betsy Wen menjelaskan, kunjungan untuk pertama kalinya ke UMY ini memang memperkenalkan program-program pendidikan lanjutan di STUT kepada mahasiswa-mahasiswa UMY. Wen juga menyebutkan program Menchanical Engineering dan International Master of Bussiness Administration sebagai program pendidikan yang menjadi prioritas untuk diperkenalkan.

Sugeng juga mengharapkan, ke depannya akan ada mahasiswa UMY yang melanjutkan pendidikan di STUT.  Begitu juga tindak lanjut dari silatiurahmi yang dilakukan STUT ke UMY ini,  baik berupa kunjungan berikutnya, bahkan kerjasama yang lebih menguntungkan antar universitas.