Berita

MM Kine Klub UMY Gelar Festival Film Akhir Tahun

Sebagai satu-satunya Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berfokus di bidang perfilman, Muhammadiyah Multimedia Kine Klub (MM Kine Klub) secara rutin menggelar acara bertajuk Kineidoscope setiap tahunnya. Kineidoscope merupakan sebuah ajang showcase dari berbagai hasil produksi film yang telah mereka kerjakan selama satu tahun terakhir.

Tahun ini, Kineidoscope digelar sejak 21 November hingga 24 November 2022. “Acara ini rutin kami gelar setiap akhir kepengurusan dari satu tahun periode. Dan karena memang program kerja utama kami adalah produksi film, maka Kineidoscope ini selain sebagai ajang pemutaran kembali film-film hasil produksi kami juga sebagai wadah bagi teman-teman pengurus MM Kine Klub untuk laporan akhir tahun,” jelas Budi Dwi Arifianto, M.Sn. selaku steering committee dari Kineidoscope 2022.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Kineidoscope mengusung konsep yang sedikit berbeda. Tidak hanya film hasil produksi MM Kine Klub, tetapi berbagai film pendek yang telah memenangkan berbagai festival film di tahun 2022 pun turut diputar pada acara yang digelar di gedung Societet Militaire, Yogyakarta ini. “Kami merasa bahwa selama ini film-film yang kami putar hanya ditonton oleh kalangan sendiri. Maka di tahun ini kami membuat sedikit modifikasi untuk Kineidoscope dan bisa lebih menasional. Sehingga Kineidoscope dapat menjadi semacam kaleidoskop bagi film-film pendek terbaik hasil produksi berbagai komunitas film dari berbagai festival di seluruh Indonesia untuk kita apresiasi di sini,” ungkap Budi.

Upaya yang dilakukan oleh MM Kine Klub untuk berjejaring dengan berbagai festival film untuk dapat bekerjasama, menurut Budi bukanlah hal yang mudah, terutama dengan Kineidoscope yang masih asing terdengar. “Persiapan sudah kami lakukan dari sejak enam sampai dua belas bulan terakhir. Tentu ini memerlukan upaya yang besar dalam menggandeng festival film agar terlibat hingga mengkurasi film-film pendek yang masuk,” ujarnya.

Walaupun demikian, dukungan yang diberikan kepada MM Kine Klub cukup baik, terbukti dengan banyaknya festival film yang ikut berkolaborasi. “Ada 69 film pendek dari 18 festival yang diputar di Kineidoscope 2022,” pungkas Budi.

Budi yang juga merupakan pembina dari MM Kine Klub berharap bahwa Kineidoscope akan tetap berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan semakin berkembang. Menurutnya, Kineidoscope dapat menjadi tolak ukur perfilman selama satu tahun terakhir, yang kemudian dapat digunakan oleh pegiat film untuk melihat tren apa yang sedang diminati penonton, atau menjadi ajang bertemunya para film maker, dan tentu menjadi penyambung apresiasi dunia perfilman di Indonesia.

Selama empat hari pelaksanaannya, Kineidoscope 2022 mendapatkan antusiasme yang cukup baik tidak hanya dari pecinta film, tetapi juga masyarakat secara umum. Di samping pemutaran film dari berbagai daerah seperti Balikpapan, Sumbawa dan Papua, Kineidoscope 2022 juga mengadakan seminar terbuka yang membahas mengenai advokasi dalam dunia perfilman hingga jelajah budaya melalui film. (ID)