Muhammadiyah Medical Student Activity Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (MMSA UMY) suguhkan konser musik yang bertema Autism Whitin Society bertempat digedung Sportorium UMY, Sabtu malam (21/9). Konser musik tersebut sengaja digelar untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa autis dekat dengan kehidupan. Selain itu autis bukanlah hal yang seharusnya diejek dan disingkirkan dari kehidupan normal.
“Autis itu bukan suatu peenyakit yang menjijikkan dan harus dijauhi apalagi diejek. Maka dari konser ini kita menyuarakan bahwa autis bagian dari kehidupan kita, toh kita juga nggak mau diejek,” jelas Aditya Humar Pradipta selaku ketua panitia acara.
Aditya yang ditemui di sela-sela konser menerangkan, seluruh keuntungan dari penyelenggaraan konser tersebut mulai dari hasil sponsorship dan penjualan tiket akan dijadikan dana bantuan bagi tiga yayasan pembinaan autis. Tiga yayasan yang akan menerima bantuan tersebut sebelumnya pernah terlibat di acara penyusunan puzzle oleh anak- anak autis yang juga diselenggarakan MMSA UMY dan berhasil memecahkan rekor MURI. “Kita juga memfasilitasi sponsor yang ingin beramal kebaikan untuk membantu yayasan pembinaan autis,” terangnya.
Selain itu, Aditya juga mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bagian dari agenda tahunan MMSA UMY. Namun, yang membedakan setiap agenda tersebut tiap tahun adalah tema yang diusungkan. Adapun tahun sebelumnya mengusung tema mencegah HIV/AIDS, peduli udara bersih dan lainnya. “Ini acara tahunan, cuma temanya saja yang berbeda ditiap tahunnya. 2013 ini kita angkat autis, karena austis biasa dijadikan bahan ejekan oleh kebanyakan orang,” ungkapnya.
Penampilan Maliq & D’essentials, Javablanca, Everyday dab wayang gaul pada acara malam minggu itu berhasil memukau dan mendapatkan sambutan meriah dari ribuan penonton yang hadir. Selain menyuguhkan konser musik, panitia acara juga menayangkan video kehidupan autis untuk menggambarkan autis merupakan bagian kehidupan manusia kepada penonton.
Sejumlah penonton yang berhasil ditemui mengungkapkan,sengaja datang menyaksikan konser karena selain tertarik oleh pengisi acaranya mereka juga tertarik dengan tema kepedulian sosial yang diusung. Misalnya seperti tiga orang siswa SMAN 3 Yogyakarta, Rani P, Vega dan Esly, mereka mengaku sengaja jauh- jauh datang dari Kaliurang ke UMY untuk menyaksikan konser karena tema yang diusung kepedulian sosial serta pengisi acara konsernya. “Kita dapat izin dari orang tua buat datang ke UMY ikut konser ini, kita ikut ya karena temanya unik dan penyanyinya juga bagus. Lagian jarang yang usung tema autis, seakan orang nggak peduli gitu,” ungkap Rani. (syah)