Edi Rahayu (37 tahun) sudah 17 tahun mengabdikan dirinya di jalanan Yogyakarta sebagai tukang becak. Selama menjadi tukang becak perkataannya terbilang kasar dan kurang sopan, bahkan demi uang seribu mereka rela berebut penumpang antar penarik becak lainnya. Namun itu kehidupan Edi setahun yang lalu, kini setelah bertemu dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah kehidupan Edi sudah jauh lebih berkualitas. Hal tersebut diungkapkan oleh Edi saat diwawancarai di kampus UMY bersamaan dengan adanya Rapat Koordinasi MPM M, Sabtu (14/12).
Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah membentuk paguyuban KH. Ahmad Dahlan bagi Edi dan teman – teman penyedia jasa becak lainnya. Dalam paguyuban tersebut selain mampu meningkatkan pendapatan, kegiatan tersebut juga memberikan nilai positif lainnya. “Kini kami harus berterimakasih pada MPM Muhammadiyah karena kami merasa ada perubahan moral di diri kami. Dulunya tidak saling tegur sapa sesama tukang becak, tapi sekarang sudah bersopan santun dan saling mendukung,” ungkapnya.
Menurut Edi, ternyata perbaikan moral juga berbanding lurus dengan peningkatan penghasilan karena sejak ia bersikap ramah maka penumpang rela membayar lebih. Secara reguler kini MPM Muhammadiyah juga tengah melakukan pendampingan bahasa Inggris untuk paguyubannya, “yang tidak kalah pentingnya, kami sekarang mampu menggunakan bahasa Inggris untuk percakapan sederhana, kan pemasukan bertambah jadinya. Jika dulu pendapatan sehari kurang dari Rp. 50.000, maka sekarang bisa lebih dari Rp. 50.000,Alhamdulillah,” ungkap Edi.
Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah pada 14 – 15 Desember 2013 menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemberdayaan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk membahas pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian dan perikanan. Dalam kegiatan Rakornas tersebut, MPM Muhammadiyah turut mengundang semua kelompok yang selama ini didampingi, seperti kelompok usaha mikro, kelompok pertanian, termasuk paguyuban becak KH. Ahmad Dahlan untuk melayani peserta rakornas. (syah)