Program Internasionalisasi merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Untuk memfasilitasi hal tersebut, HI UMY memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengikuti program magang yang dilaksanakan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di beberapa negara diantaranya; KJRI New York, KJRI Jeddah, KJRI Davao, KBRI Ankara, dan KBRI Nairobi. Sebanyak 10 mahasiswa diberangkatkan untuk menjalankan tugas magang selama 2 sampai 3 bulan ke depan pada program yang baru dilaksanakan untuk pertama kalinya ini.
Ketua Program Studi HI UMY, Dr. Sugito, saat dihubungi pada Senin (5/9), mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya program ini selain sebagai tambahan pengalaman kerja adalah untuk mengimplementasikan teori dan praktik yang didapatkan selama menempuh pendidikan. “Selain itu mahasiswa juga mendapatkan benefit lain seperti tambahan soft skill dan hard skill, menambah relasi saat bertemu dengan international community, mengambil peran dalam diskusi yang dilaksanakan di KJRI dan KBRI, serta ikut langsung menyelesaikan isu yang berkaitan dengan Indonesia yang terjadi di negara tersebut. Hasil magang diharapkan dapat menjadi sebuah laporan yang dapat menggantikan tugas akhir dan dapat dipublikasikan,” terangnya.
Sugito juga memberikan pesan kepada para mahasiswa HI UMY yang akan melakukan magang di luar negeri, agar tetap selalu menjaga nama baik HI UMY. “Bekerja dengan baik, menjaga sikap, dan berperilaku sesuai norma yang berlaku. Karena program ini bisa menjadi jembatan bagi HI UMY untuk melakukan berbagai kerjasama lainnya dengan KJRI dan KBRI, serta dengan negara terkait,” imbuhnya.
Sementara itu, upacara pelepasan mahasiswa magang ini telah dilakukan pada Rabu (31/8) di Prodi HI UMY, dengan diwakili oleh Sandi Prayogi, peserta magang ke KJRI New York, dan Nandhita Zahra, peserta magang ke KJRI Jeddah. Saat ditemui setelah upacara pelepasan, Sandi mengaku merasa bangga, bahagia, dan juga gugup karena ini merupakan pengalaman pertamanya untuk magang di sebuah instansi pemerintahan khususnya yang berada di luar negeri.
“Saya berharap melalui program ini, saya dapat mendapatkan pengalaman yang luar biasa, khususnya tentang bagaimana cara kerja seorang diplomat secara nyata,” ungkap mahasiswa yang akan berkesempatan menjadi pendamping di bawah Atase Ekonomi dalam urusan perdagangan, pariwisata, forum investasi, dan pameran ini. Tidak hanya melakukan kewajiban magang, Sandi juga mengaku akan melakukan penelitian mengenai Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Wanita di Amerika Serikat sebagai syarat tugas akhirnya nanti. (ays)