Berita

Muhammadiyah Perlu Kembangkan Bidang Ekonomi dan Saintek

Muhammadiyah memang sudah sudah cukup kuat dalam bidang pendidikan, baik dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga tingkat pendidikan tinggi. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga sudah kuat dalam bidang Rumah Sakit dengan tersedianya PKU Muhammadiyah di berbagai daerah. Namun, ada dua hal lagi yang masih perlu dikembangkan oleh Muhammadiyah, yakni Ekonomi dan Sains dan Teknolgi (Saintek).

Hal tersebut dikemukakan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Bambang Cipto, MA, saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (6/8). Pernyataan tersebut diberikannya seusai mengikuti rangkaian pembukaan dan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada 3 hingga 5 Agustus yang lalu.

Menurutnya, tema besar yang diusung pada Muktamar Muhammadiyah ke-47, yang akan terselenggara hingga Jum’at (7/8) tersebut memang mengangkat tema “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”. Berbagai program-program dari berbagai bidang juga akan direncanakan oleh Muhammadiyah, untuk memberikan sumbangsih terhadap kemajuan bangsa.

“Pada bidang pendidikan sendiri, Muhammadiyah akan fokus pada pengembangan pendidikan ke depan di semua tingkatan. Contohnya adalah seperti peningkatan jumlah mahasiswa, pelajar, peningkatan fasilitas sistem pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, sampai perguruan tinggi. Juga peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia-red) pendidik seperti para guru dan dosen,” ujarnya. Prof. Bambang juga menyebutkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah juga perlu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Namun dari itu semua, ada dua hal penting lagi menurut Guru Besar Hubungan Internasional (HI) UMY ini yang harus dikembangkan oleh Muhammadiyah. Bidang Ekonomi serta Sains dan Teknologilah yang menurutnya harus dikembangkan lebih jauh lagi oleh Muhammadiyah. “Hal ini karena selama ini, Muhammadiyah masih kurang dalam memperhatikan kedua isu tersebut, sehingga Muhammadiyah perlu untuk mengarah ke sana. Karena sebenarnya Muhammadiyah juga memiliki beberapa ilmuwan namun belum dapat memberikan sumbangan kepada Indonesia dari segi perkembangan ekonomi dan saintek, sehingga isu ini patut untuk diperhatikan oleh kita bersama,” paparnya.

Dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 ini, UMY juga turut berkontribusi dalam beberapa hal. Seperti menghadirkan Marching Band Drum Corps UMY dalam pawai ta’aruf dan pembukaan Muktamar. Selain itu, dua calon Ketua PP Muhammadiyah juga merupakan dosen di UMY, yakni Prof. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag. (Guru Besar Fakultas Agama Islam (FAI)), dan Dr. H. Haedar Nashir, M.Si (Dosen Fakultas ISIPOL). Melihat dua calon Ketua PP Muhammadiyah berasal dari UMY, rektor UMY berharap bahwa kedua calon ini dapat menginspirasi segenap civitas akademika UMY. “Mudah-mudahan bisa membuat kita semakin bersemangat karena dosen UMY dapat terpilih menjadi pemimpin puncak di organisasi terbesar kedua di Indonesia ini,” akhir beliau. (Deansa)