Pengurus Asosiasi Pengelola Asrama Mahasiswa (ASLAMA) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/ Aisyiyah (PTMA) membuka Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-3 pada Kamis malam (16/12/21). Munas ASLAMA dihadiri oleh 38 perwakilan ASLAMA ini diadakan selama 3 hari hingga Sabtu mendatang di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) secara hybrid. MUNAS ASLAMA kali ini mengkaji tentang peluang dan tantangan asrama PTMA sebagai pusat keunggulan dan kaderisasi bagi mahasiswa di lingkungan PTMA.
Prof. Dr. Noor Rahman Hajam, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyatakan bahwa keberadaan asrama dengan lingkungan sosial maupun fisik di dalamnya menjadi peluang untuk membentuk karakter baik pada mahasiswa. “Keberadaan asrama merupakan cita-cita, kesempatan untuk bisa membentuk karakter pribadi yang baik. Karena yang disebut dengan karakter atau watak itu adalah sifat yang ada pada diri seorang karena pengaruh lingkungan sosial maupun fisik yang akan mempengaruhi perilaku mahasiswa,” jelasnya dalam pembukaan Munas ASLAMA di Gedung AR Fakhruddin A UMY.
Lebih lanjut, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM., mengatakan bahwa pembentukan karakter merupakan softskill yang memberikan peran penting bagi mahasiswa dan menjadi tugas yang berat. “Bagaimana menciptakan character building, lulusan PTMA membuktikan bahwa softskill membawa peran penting,” terangnya.
Pada hari kedua acara, Dr. Ari Anshori, M.Ag, Ketua MPK PP Muhammadiyah menegaskan bahwa kaderisasi merupakan bagian yang penting dalam gerakan dakwah Muhammadiyah termasuk eksistensi asrama. “Ia merupakan wahana penyemaian kader persyarikatan dan kader umat yang akan menjunjung dan melaksanakan misi dan cita-cita Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya,” paparnya dalam sesi kedua ASLAMA.
Dr. H. Maskuri, M.Ed, Ketua LP2M PP Muhammadiyah juga beranggapan demikian. Asrama menjadi peluang untuk menyiapkan lulusan kader ulama, zu’ama dan pendidik yang berguna bagi kemajuan universal. “Melalui asrama, menyiapkan lulusan yang berkompeten menjadi kader ulama, zu’ama, dan pendidik yang mampu berjuang dan berkontribusi positif bagi pembangunan dan kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara” disampaikan secara daring pada Jumat (17/12).(nsn)