Salah satu lembaga pemeringkatan institusi pendidikan tinggi di dunia, Quacquarelli Symonds (QS) kembali merilis daftar peringkat terbaru untuk tahun 2025. Kemajuan dalam berbagai aspek fundamental sebuah perguruan tinggi pun menjadikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali meraih posisi dalam pemeringkatan QS World University Rankings (QS WUR), dengan berada di peringkat 1201-1400 di seluruh dunia. Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng menyebutkan bahwa keberlanjutan yang dilakukan oleh UMY selalu berlandaskan kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman.
“UMY memiliki nilai inti yang menjadi basis dalam merencanakan dan melaksanakan seluruh aktifitas perguruan tinggi, yang terdiri dari pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat. Nilai inti ini kami sebut sebagai Al-Islam Kemuhammadiyahan, dan bagi seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) direpresentasikan ke dalam Catur Dharma PTMA,” ungkapnya saat ditemui pada Jumat (7/6).
Gunawan juga menjelaskan bahwa konsep ini telah selaras dengan nilai-nilai kebaruan yang bersifat modern dan menjadi standar bagi perguruan tinggi di dunia. Hal tersebut yang menurut Gunawan menjadikan UMY terekognisi oleh publik internasional, dengan semakin banyak institusi pendidikan tinggi yang mengedepankan avanced sciences dan tidak lagi hanya berfokus kepada aktivitas yang konservatif.
“Tujuan utama dari Al-Islam Kemuhammadiyahan adalah memberikan kebermanfaatan bagi seluruh masyarakat dunia. Dan fokus dari advanced sciences merupakan pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat berdampak bagi bumi dan masyarakat, sehingga nilai yang UMY telah kedepankan selama ini memiliki titik temu dengan peran perguruan tinggi internasional dalam menjaga keberlanjutan dunia yang dikenal sebagai Sustainable Development Goals (SDGs),” imbuhnya.
Secara nasional, QS WUR menempatkan UMY di peringkat 14 dari seluruh perguruan tinggi, peringkat 3 dari seluruh perguruan tinggi swasta serta peringkat 1 dari seluruh PTMA di Indonesia. QS WUR sendiri memiliki 9 indikator utama dalam melakukan asesmen bagi perguruan tinggi, dan UMY mengalami peningkatan skor di hampir seluruh indikator tersebut serta mendapatkan posisi yang lebih tinggi di 3 indikator utama penilaian.
Wakil Rektor UMY bidang Kerjasama Internasional, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. menyebutkan bahwa 3 indikator dengan posisi yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya adalah International Faculty Ratio, Academic Reputation dan Employer Reputation. Menurutnya, peningkatan ini memang menjadi prioritas bagi UMY serta selaras dengan peta jalan UMY untuk menjadi Research Excellent University serta ASEAN Leading University.
“Jika melihat dari hasil pemeringkatan dari QS, baik di tingkat dunia melalui WUR maupun tingkat Asia melalui Asia University Rankings (AUR), UMY sudah dalam proyeksi yang tepat untuk menjadi salah satu perguruan tinggi unggul di Asia Tenggara dengan berada di peringkat 88. Ini juga menjadi pencapaian UMY dalam berkiprah di regional yang secara geografis masih termasuk dekat, dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi dari Malaysia, Thailand ataupun Filipina,” ujar Nurmandi.
Penguatan jaringan kerja sama oleh UMY menjadi salah satu aspek yang dapat memperkuat reputasi perguruan tinggi di tingkat internasional, dan termasuk yang mendapatkan penilaian tinggi dari QS WUR. Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UMY, Ir. Slamet Riyadi, M.Sc., Ph.D. menyebutkan jika hal tersebut konsisten diupayakan setiap tahunnya, sesuai dengan rancangan pengembangan UMY.
“Ini merupakan tahun kedua bagi UMY dalam meraih pemeringkatan dari QS WUR, dan sejauh ini terdapat tren yang positif. Peningkatan posisi di beberapa indikator penilaian mencerminkan kinerja serta capaian UMY, terutama dalam aspek internasionalisasi terhadap dosen asing yang mengajar dan meneliti di UMY, serta reputasi akademik yang ditentukan oleh jaringan hasil penelitian dan terpublikasikan oleh lembaga dengan reputasi tinggi yaitu Scopus,” jelas Slamet.
Dosen Fakultas Teknik UMY ini pun menegaskan bahwa UMY tengah berfokus kepada penguatan penelitian dan publikasi di skala internasional, sesuai dengan tema besar roadmap UMY, yakni Research Excellent University. Reputasi UMY yang semakin terbangun di kalangan mitra internasional pun membentuk kepercayaan dalam menjalin relasi untuk menginisiasi berbagai program kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Menurut Slamet, dampak yang dirasakan oleh UMY pun dapat dilihat berdasarkan dua perspektif internasional.
“Dampak dari fokus yang UMY lakukan serta hasil pemeringkatan QS WUR pun sebenarnya sudah terlihat. Pertama adalah meningkatnya minat calon mahasiswa internasional untuk melanjutkan studi di UMY yang sering berpatokan kepada peringkat perguruan tinggi dunia. Kedua, proses penguatan kerja sama dengan mitra internasional pun banyak mempertimbangkan rekognisi UMY secara global, dan secara umum juga telah mengalami peningkatan yang signifikan,” ujarnya.
Walaupun sejauh ini memiliki tren yang positif, Slamet menyampaikan bahwa UMY akan terus memperkuat strategi pengembangan berbasis nilai inti perguruan tinggi dan indikator kinerja yang diadopsi dari indikator pemeringkatan internasional. Dengan peta jalan yang terus menempatkan target baru per lima tahun, Slamet optimis bahwa UMY dapat menembus peringkat 1000 besar dunia dalam lima tahun ke depan. (ID)