Berita

Optimalkan Penggunaan E-learning Dalam Mendukung Perkuliahan di Kelas

Perkuliahan di kelas dinilai terbatas waktunya hanya sekitar dua jam. Sehingga pemahaman mahasiswa masih kurang. Oleh karena itu diberikan faktor pendukung untuk menunjang perkuliahan. Salah satunya mengoptimalkan penggunaan e-learning.

Demikian disampaikan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PBI-UMY), Jati Suryanto, S.Pd., Dipl. TESOL, dalam diskusi terbatas ‘Pentingnya penggunaan E-learning dalam menunjang Perkuliahan’ di Kampus Terpadu UMY Rabu (19/1).

Menurutnya, perkuliahan di kelas sangat terbatas selain itu ketika mahasiswa diberikan tugas seringkali dikumpulkan pada minggu selanjutnya ketika perkuliahan dimulai kembali.

“Hal itu menyebabkan mahasiswa menunda-nunda tugasnya, tidak segera mengerjakannya. Mahasiswa akan segera menyelesaikan tugas yang diberikan di kelas bahkan bisa berdiskusi melalui e-learning. Tugas segera dikumpulkan melalui e-learning dan seringkali timbul kompetisi siapa yang duluan mengumpulkan. Hal ini akan memotivasi mahasiswa untuk tepat waktu dalam mengerjakan tugas,”urainya.

Dalam pemaparannya, melalui e-learning interaksi mahasiswa dengan dosen semakin baik. “E-learning memungkinkan interaksi mahasiswa dan dosen berlangsung sewaktu-waktu, tidak seperti pertemuan di kelas yang hanya sekitar dua jam. “tuturnya.

Terkait fasilitas e-learning itu sendiri selain dapat mengumpulkan tugas, mahasiswa juga bisa mengunduh materi perkuliahan. Sehingga mahasiswa tidak perlu repot mencatat ketika perkuliahan berlangsung dan lebih fokus mengikuti perkuliahan.

“Selain itu e-learning juga digunakan untuk mendengarkan keluhan mahasiswa. Mereka dapat juga mengkritik maupun memberikan masukan kepada dosen atau system pengajaran yang ada.  Hal ini akan memudahkan dosen dalam memahami keinginan mahasiswa. Sehingga terjadi interaksi yang bagus.”paparnya.

Jati menambahkan penggunaan e-learning ini juga sebagai upaya untuk menciptakan lulusan sebagai guru untuk 10 atau 20 tahun ke depan. “Di era post modern guru-guru akan mengandalkan proses pembelajaran berskala Teknologi Informasi. Sehingga mereka disebut guru global, maka e-learning untuk saat ini menjadi faktor pendukung pembelajaran untuk mahasiswa,”ujarnya.

Jati menyebutkan peran e-learning sangat principles. “Hal ini karena ada sarana diskusi, Tanya jawab, hasil test atau ujian, pengumuman, serta sarana kritik dari mahasiswa. Mahasiswa tidak malu atau takut untuk bertanya seperti di kelas karena tidak bertatap muka langsung dengan dosen yang bersangkutan. Selain itu e-learning juga mendukung pembelajaran jarak jauh atau distance learning,”ungkapnya.

Jati berharap melalui e-learning mahasiswa menjadi lebih paham dengan perkuliahan. “Tidak hanya di kelas tetapi juga di rumah mereka pun bisa berinteraksi dengan kami yaitu para dosen. Hal-hal yang belum paham di kelas bisa ditanyakan melalui e-learning. Selain itu interaksi dosen dan mahasiswa semakin lebih baik, karena kami pada prinsipnya adalah melayani mahasiswa,”tegasnya.