Berita

Orhan Cicek: Islam Seharusnya Dilaksanakan Dengan Penuh Kasih Sayang Bukan Permusuhan​

IMG_6179Islam, seharusnya disampaikan secara damai, dengan jalan yang penuh kasih sayang. Karena Islam bukanlah agama yang penuh permusuhan, apalagi permusuhan antar sesama umat beragama.

Demikian disampaikan oleh Orhan Cicek, Ph.D Kepala Penasehat Komunitas Hubungan antarbudaya Australia (the Australia Intercultural Society Executive Advisor). Saat memaparkan materi dalam acara kuliah umum yang diselenggarakan atas kerjasama antara Fethullah Gulen Chair Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan tema “Muslim Identity, Characteristics, Perspectives and Goals at The Troubled and Challenged World”, bertempat di Mini Teater Gedung D Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UMY, Sabtu (1/11).

Dalam pemaparan Orhan, dirinya menggungkapkan bahwa kedatangan dirinya ke Indonesia untuk menyampaikan Syiar Islam yang seharusnya dipahami dan dilaksanakan dengan penuh kasih sayang bukan dengan permusuhan antar sesama umat. Selain itu Orhan juga menjelaskan bahwa para peserta yang hadir harus menyadari dan mensyukuri karena terlahir sebagai muslim.

“Sebagaimana kewajiban semua muslim untuk menyampaikan syiar Islam. Maka saya datang ke Indonesia untuk menyampaikan hal tersebut, yang seharusnya kita pahami dan kita laksanakan dengan penuh kasih sayang bukan dengan permusuhan antar sesama. Saya juga kembali mengingatkan bahwa kita harus bersyukur karena terlahir sebagai muslim” ujar pria keturunan Turki ini lagi.

Selain itu, Orhan juga menyampaikan bahwa setiap manusia itu lahir dengan fitrah Islam secara ilmiah. Akan tetapi yang menjadikannya seorang anak itu memeluk agama Kristen atau Yahudi atau agama yang lain adalah orang tua anak tersebut. “Yang tak lupa juga kita sampaikan kepada semua orang, bahwa setiap manusia itu lahir dengan fitrah Islam secara ilmiah. Fitrah yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Tetapi menjelang anak itu tumbuh yang menjadikannya sebagai seorang Kristen atau Yahudi adalah orang tua anak tersebut.”

Dalam kuliah umum yang berlangsung sekitar 2 jam, para peserta kuliah yang hadir menyambut kedatangan Orhan dengan penuh antusias, terlihat sejak pagi tadi bahwa ruangan sebagai tempat kuliah umum sudah dipenuhi oleh mahasiswa yang hadir menunggu kedatangan Orhan, dan juga hal ini terlihat pada saat sesi tanya jawab banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan terkait dengan tantangan Islam dalam dunia modern saat ini. (Shidqi)