Berita

Osteoporosis rugikan kualitas kehidupan manusia

Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, penyakit menua akibat pengeroposan tulang atau Osteoporosis pun bertambah. Osteoporosis merupakan suatu masalah di usia lanjut dan sudah menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan ini tentunya merugikan kualitas kehidupan, terutama bagi kaum wanita.

Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, penyakit menua akibat pengeroposan tulang atau Osteoporosis pun bertambah. Osteoporosis merupakan suatu masalah di usia lanjut dan sudah menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan ini tentunya merugikan kualitas kehidupan, terutama bagi kaum wanita.

Demikian disampaikan dr. H. Moch Any Ashari, Sp.OG (K-FER) yang menjadi salah satu pembicara dalam Simposium Continuing Medical Education (CME) XXVIII yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK-UMY), Sabtu (17/7) di Asri Medical Center, Yogyakarta.

Menurutnya, kejadian osteoporosis akan menyerang 25 juta orang, terutama wanita dimana 1,5 juta akan mengalami patah tulang atau pemendekan tulang belakang pada usia 55 tahun, patah tulang di bagian distal lengan bawah pada usia 60 tahun dan patah tulang panggul usia 75 tahun.

Osteoporosis menjadi penyakit sistemik dari tulang atau kerangka yang ditandai dengan menurunnya masa tulang dan rusaknya mikroarsitektur di dalam tulang bagian dalam sehingga menyebabkan terjadinya patang tulang. Ada beberapa penyebabnya, salah satunya adalah aktivitas berat saat remaja sebelum terjadi menstruasi yang pertama. “Olahraga berlebihan saat tulang dan kerangka belum sempurna mendapat asupan hormonal menjadikan tidak tercapainya puncak masa tulang yang menyebabkan osteoporosis dini,” jelas Ashari.

Selain wanita, orang keturunan Asia dan Caucasian, usia lanjut, dan orang engan tubuh ramping atau kurus akan mempunyai faktor risiko tinggi mengidap osteoporosis. “Risiko ini akan meningkat bila seseorang memiliki riwayat keluarga patah tulang, peminum alcohol, perokok, dan asupan kalsium yang rendah pada dietnya,” urainya.

Bagi wanita, menurunnya fungsi ovarium dapat menimbulkan proses osteoporosis. Ashari mengungkapkan, sejak usia 40 tahun, fungsi ovarium menurun sampai indung telur tidak berfungsi lagi yang menjadikan wanita menopause atau tidak menstruasi lagi. Penurunan fungsi ovarium ini juga menyebabkan adanya gangguan metabolisme kolesterol dan trigliserid.

Untuk itu, tubuh membutuhkan kalsium tinggi dimana 99% kalsium dari tubuh terdapat di dalam tulang dan 30% diperlukan bagi tulang sendiri.  Bagi anak dan remaja, kebutuhan kalsium mencapai 1.200mg/hari, pria, dan wanita sebanyak 1.000mg/hari. “Namun saat hamil atau menyusui, seorang Ibu memerlukan 1.200mg kalsium per harinya dan 1.500 mg bagi wanita menopause,” terang Ashari.

Ia mengakui, Kedelai dan ubi jalar sangat efektif mencegah osteoporosis. “Banyak mengkonsumsi makanan berkalsium seperti sayuran, buah, dan biji juga bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, berenang di air hangat, jalan kaki, aerobik akan memperkuat dan memadatkan kekerasan tulang sehingga tidak mudah keropos,” pungkas Ashari.