Berita

PAHAMI KEADAAN MASYARAKAT, BEM FISIPOL UMY SELENGGARAKAN BAKSOS

Hasil akhir dari belajar di kampus adalah terjun ke masyarakat. Mahasiswa dididik di menara gading ini agar satu saat bisa memperbaiki keadaan masyarakat. Maka baiknya sejak masih mahasiswa sudah seharusnya mahasiswa sering  melakukan interaksi dengan masyarakat untuk memahami keadaan sesungguhnya. Berdasarkan alasan tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (BEM FISIPOL UMY) akan melakukan bakti sosial dan buka bersama warga Donotirto, Bantul sebagai upaya interaksi dan pengabdian pada masyarakat. Acara ini akan berlangsung pada Minggu (15/8) di desa Donotirto, Bantul.

Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Hijrian koordinator pelaksanaan bakti sosial Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (BEM FISIPOL UMY) saat ditemui di tengah down to earth atau penggalangan dana yang dilakukan oleh anggota BEM Fisipol di Kampus Terpadu UMY Jumat (13/8).

Menurut Andi, desa Donotirto dipilih sebagai lokasi bakti sosial (baksos) karena melalui survei yang telah dilakukan diketahui bahwa desa ini kekurangan akses air bersih, banyak penduduk yang sudah lanjut usia, dan berada di daerah pegunungan. Meskipun Donotirto ini tidak jauh dari daerah perkotaan namun keadaannya sangat cukup memperihatinkan, terutama karena aspek geologinya yang berbukit-bukit. “Selain itu, saat ini masyarakat di daerah ini sedang terjangkit penyakit cikungunya sehingga perlu ada bantuan seperti obat-obatan dan yang penting adalah bahan pokok,”urai mahasiswa ilmu pemerintahan UMY ini.

Selama baksos mahasiswa akan membagikan kebutuhan pokok kepada para warga yang berkisar 53 Kepala Keluarga (KK) juga akan buka puasa bersama. “Kita juga akan melakukan sharing dengan para warga tentang masalah-masalah yang ada di desa mereka,”urainya. Dana baksos ini didapatkan para mahasiswa dari hasil penggalangan dana di seluruh fakultas di UMY yang dilakukan selama dua minggu terhitung sejak 1 Agustus yang lalu.

Selain baksos, hasil penggalangan dana tersebut juga akan digunakan untuk acara sahur on the road yakni membagikan dan makan sahur bersama kaum marjinal atau kaum pinggiran yang ada di jalanan kota Jogja dan akan dilaksanakan pada Selasa (17/8). Menurut Andi acara ini dilakukan bukan hanya karena bulan ramadhan saja, namun memang sudah seharusnya mahasiswa khususnya mahasiswa Fisipol mengerti bagaimana rasanya menjadi kaum marjinal. Sehingga nanti ketika sudah lulus dan terjun ke masyarakat tidak semena-mena dan paham kepentingan masyarakat miskin. Karena saat ini, kaum yang sesuai dengan undang-undang dasar menjadi tanggung jawab pemerintah. “Namun pemerintahan tidak melakukan amanat UU tersebut,”tandasnya.